Berita Tarakan Terkini
Polemik PPDB Kaltara di SMAN 1 Tarakan, Orangtua Calon Peserta Didik Layangkan Protes Keras
PPDB Kaltara masih menyisakan permasalahan, orangtua calon peserta didik layangkan protes ke SMAN 1 Tarakan, Kepala Sekolah beber akar masalahnya.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kalimantan Utara masih menyisakan sejumlah persoalan khususnya berkaitan zonasi.
Sejumlah orang tua di Tarakan, Kalimantan Utara, melayangkan protes akibat carut-marutnya pelkasanaan PPDB Kaltara. Mereka tak terima anaknya gagal masuk ke sekolah yang dituju.
Seperti diakui Zaki, orangtua peserta didik yang berdomisili di Kelurahan Karang Rejo, Tarakan.
Ia mengajukan aksi protes ke SMAN 1 Tarakan karena anaknya tak lolos, terbentur zonasi.
Selain Zaki, ada juga Maslan, orangtua calon peserta didik domisili Karang Rejo.
Ia mengungkapkan sudah mendatangi SMAN 1 Tarakan untuk protes karena anaknya tak lolos masuk ke sekolah tersebut, Senin (11/7/2022).
"Pendaftaran jalur zonasi saya pikir kurang sesuai.
Kami dengar informasi ada yang lebih jauh dari Karang Rejo diterima.
Belum lagi ada eror katanya kemarin ada lelet dan mati servernya," ucap Maslan kepada TribunKaltara.com, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Sebut Aplikasi PPDB Abal-abal, Orangtua Siswa Geruduk Kantor Cabang Disdikbud Kaltara di Nunukan,
Kepala SMAN 1 Tarakan, Wety Heri Murtiningrum membenarkan sejumlah orangtua murid sempat mendatangi dan melakukan aksi protes pada Senin lalu.
Menurut Wety, para orangtua siswa sudah datang sejak hari Jumat (8/7/2022) lalu ke sekolah.
Puncaknya pada hari Senin lalu, mereka datang dalam rangka ingin curhat sekaligus protes menyampaikan status anak yang merupakan penduduk asli di wilayah Kelurahan Karang Rejo dan Kelurahan Karang Balik.
Mereka melihat jalur zonasi radius 400 sampai 500 meter tidak masuk dalam persyaratan zonasi yang diterapkan SMAN 1 Tarakan.
"Sehingga mereka datang ke sekolah, awalnya menanyakan dan setelah dijelaskan mereka marah.
Kami minta mereka membuat pengaduan dan sudah kami buka loket pengaduan sejak Jumat.