Berita Bulungan Terkini

Layani Poliklinik Juga Rawat Inap, RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor Masih Kurang Dokter

Layani poliklinik juga melayani pasien di rawat inap, RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor masih kekurangan dokter.

TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI
RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor yang berlokasi jalan Cenderawasih Senin (25/7/2022). 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor masih kekurangan dokter.

Akibatnya, dokter yang melakukan layanan di poliklinik untuk pasien rawat jalan, juga harus melayani pasien yang berada di ruang rawat inap.

Terlebih lagi jika dokter spesialis hanya ada satu pada keahlian tertentu.

Direktur RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, dr Surya Tan menuturkan saat ini pihaknya masih berupaya untuk menambah tenaga dokter.

Baca juga: Disperindagkop Bulungan Rencanakan Bentuk Tim Seleksi Pedagang di Pasar Buah Tanjung Selor

Meskipun Surya Tan merupakan sebagai dokter spesialis syaraf pun dia hanya sendiri apalagi jika ada urusan keluar daerah terkait jabatannya sebagai direktur, maka tidak ada pengganti.

“Kalau tidak ada pengganti, agak sulit. Apalagi dengan ketentuan BPJS saat ini, kadang poliklinik tutup, karena diharuskan dokter tetap yang di tempat, bukan pengganti. Ini saya sedang usahakan semoga ada tambahan dokter,” ujarnya Senin (25/7/2022).

Secara umum, Surya Tan menyampaikan ada 27 spesialis yang bertugas, pada dasarnya kebutuhan terpenuhi.

Namun demikian setiap spesialis hanya diisi satu orang dokter, padahal seharusnya diisi minimal dua dokter sehingga ketika satu berhalangan, bisa saling bergantian.

“Memang masih perlu tambahan. Apalagi untuk dokter spesialis cuci darah, untuk saat ini yang benar-benar belum ada. Padahal untuk fasilitas sudah disiapkan. Ini juga sedang kami usahakan, semoga bisa segera terisi," ucapnya.

Terkait kondisi tersebut, Bupati Bulungan Syarwani menambahkan, sejauh ini Pemkab Bulungan telah berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan bidang kesehatan.

Syarwani akui, hingga saat ini SDM kesehatan, khususnya dokter masih terbatas. Termasuk kebutuhan dokter yang melayani di puskesmas.

Syarwani mengatakan adanya peluang beasiswa untuk menempuh pendidikan dokter spesialis, melalui kementerian kesehatan, tentu menjadi angin segar.

Namun tentunya juga harus ada komitmen yang bersangkutan. Sebab jangan sampai setelah mendapatkan gelar spesialis tetapi tidak mau mengabdi di Bulungan.

“Kita perlu SDM dokter, ada 74 desa dan 10 kecamatan yang perlu kita layani, selama ini kebanyakan hanya ada di puskesmas yang ada di ibukota kecamatan. Bagaimana yang jauh, kalau hanya berharap poskesdes, itu juga belum tentu ada dokternya. Kemudian terkait dengan peluang pendidikan, itu harus ada pakta integritas. Yang mana selesai pendidikan harus kembali mengabdi,” ujarnya.

Baca juga: DPRD Bulungan Beri Apresiasi, Pelayanan Jemput Bola Pelayanan Kependudukan Perlu Terus Ditingkatkan

Alternatif sementara, menurut Syarwani dengan kebutuhan tenaga dokter yang masih sangat besar, pihaknya masih memungkinkan sistem kontrak sebagai solusi jangka pendek.

“Kita berharap persoalan ini bisa diantisipasi, termasuk sebelumnya ada IDI bisa menjembatani dan ada solusi untuk ini (sistem tenaga kontrak),” ujarnya.

Penulis: Georgie

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved