Liga 1
Kabar Buruk Arema FC Jelang Lawan PSM Makassar, Gegara Ulah Oknum Aremania saat Jumpa PSS Sleman
Jelang bertandang ke markas PSM Makassar, Arema FC dapat kabar buruk gegara ulah oknum Aremania di Liga 1 saat jumpa PSS Sleman.
Pelanggaran pertama, dalam surat dengan nomor 016/L1/SK/KD-PSSI/VII/2022 yang diterima oleh manajemen Arema FC, Senin (15/8/2022), Arema FC dinilai melakukan pelanggaraan karena ulah suporter yang menyalakan flare di tribun utara dan selatan Stadion Kanjuruhan.
Denda akibat pelanggaran itu sebesar Rp 100 juta.
Kemudian, surat berikutnya di hari yang sama yakni dengan nomor 015/L1/SK/KD-PSSI/VII/2022, ditemukan adanya lemparan gelas mineral sebanyak dua kali oleh suporter yang diarahkan kepada pemain PSS Sleman.
Akibat pelemparan gelas mineral itu, denda yang harus dibayarkan oleh Arema FC bertambah Rp 50 Juta.
Pelanggaran ketiga, surat bernomor 014/L1/SK/KD-PSSI/VIII/2022 terkait adanya penembakan beberapa petasan ke hotel tempat menginap PSS Sleman.
Surat ini sekaligus menggenapi total denda yang harus dibayarkan oleh Arema FC sebesar Rp 170 juta.
Menanggapi denda yang cukup besar itu, Arema FC menilai semua pihak harus instropeksi, sebab hal itu sangat merugikan Arema FC.
"Hal ini tentu saja sangat disayangkan."
"Kami terus mengimbau kalau perlu menindak tegas hal-hal yang berpotensi munculnya pelanggaran yang berakibat pada kerugian pada klub," kata Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, Senin (15/8/2022).

Baca juga: Spaso dan Abel Camara Starter, Susunan Pemain Bali United vs Arema FC di Liga 1, Siapa Lebih Tajam?
Ketegasan dari Panpel dan pihak keamanan menurut Abdul Haris adalah sebagai antisipasi untuk menyelamatkan pertandingan, sebab jika pelanggaran itu terulang dikhawatirkan Arema FC terkena hukuman pengososan tribun bahkan menjalani laga usiran.
"Kami harus berpikir kemungkinan terburuk akibat adanya pelanggaran ini, sebab tidak menutup kemungkinan adanya hukuman pengosongan tribun bahkan pertandingan usiran."
"Ini yang sangat kita khawatirkan, jadi sekali lagi kami mohon kepada suporter untuk menghentikan aksi-aksi yang bisa menjurus pada sanksi dan denda," tegasnya.
Dari sisi kepanpelan usai mendapat denda ini, Panpel langsung berkoordinasi untuk mengambil langkah berikutnya.
Terutama dalam membangun kesadaran suporter agar tidak melakukan tindakan yang memicu sanksi.
"Hal utama yang harus dibangun adalah kesadaran, seketat apapun pengamanan dengan jumlah personel yang banyak pun hal itu tidak akan berarti tanpa adanya kesadaran dari suporter," jelasnya.
Baca juga: Jadwal Liga 1 Arema FC vs PSS Sleman, Kata Bomber Singo Edan soal Super Elja Belum Pernah Menang