Berita Nunukan Terkini
Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 10 KM di Perairan RI-Malaysia, Deddy Sitorus Berharap Ini
Meriahkan HUT ke-77 Kemeredekaan Republik RI dilakukan pembentangan bendera merah putih sepanjang 10 KM di periaran RI- Malyasia di Nunukan, Kaltara.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Pembentangan bendera merah putih sepanjang 10 Km di batas perairan RI-Malaysia dalam rangka HUT ke-77 Kemerdekaan RI berjalan lancar, Rabu (17/08/2022), siang.
Sesuai berita sebelumnya, ada sekira 150 perahu nelayan digunakan untuk membentang bendera merah putih mulai dari jembatan Pos AL, Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), kemudian menyusuri Perairan Tanjung Aru hingga ke Sungai Bajau.
Anggota Komisi VI DPR, Deddy Yevri Hanteru Sitorus turut hadir dalam pembentangan bendera merah putih tersebut.
Baca juga: Seusai Upacara HUT ke-77 RI, Satgas Marinir Ambalat ke Dasar Laut Kibarkan Bendera Merah Putih
Ia mengatakan pesan yang ingin ditunjukkan melalui pembentangan bendera merah putih di batas perairan RI-Malaysia adalah semangat nasionalisme masyarakat perbatasan.
"Walaupun masyarakat tinggalnya jauh di perbatasan yang notabene sulit diakses, tapi rasa nasionalisme tetap terjaga. Sekaligus juga pesan kepada pemerintah pusat agar perbatasan selalu jadi atensi pemerintah baik hari ini maupun akan datang," kata Deddy Yevri Hanteru Sitorus kepada TribunKaltara.com, pukul 13.00 Wita.
Sebelum dilakukan pembentangan bendera merah putih tersebut, upacara peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI dihelat di PLBN Sei Nyamuk, Sebatik Timur.
Baca juga: Bendera Merah Putih Sepanjang 17 Meter Ikut Dibentangkan saat Detik-detik Proklamasi di Tarakan
Sebagai inspektur upacara Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Arif Kurniawan Hartanto.
Pria yang akrab disapa Deddy itu mengaku baru kali ini ia mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI sejak terpilih menjadi wakil rakyat Dapil Kaltara.
"Kami dilantik bulan Oktober 2019. Sementara masuk 2020 dan 2021 Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Dua tahun tidak dilakukan upacara semeriah ini," ucapnya.
Lanjut Deddy,"Memang dari awal tekad saya kalau 17 Agustus mau hadiri di perbatasan. Makanya saya rencana kalau tidak di Krayan, berati di Sebatik," tambahnya.

Menurut Deddy, pembentangan bendera dengan berat berat 7 ton dan lebar 1,15 Cm itu akan masuk rekor MURI.
Namun sayangnya pembentangan bendera merah putih itu kata Deddy sempat terjadi miskomunikasi terkait pelaksanaannya.
"Sehingga para penggerak MURI tidak bisa hadir hari ini. Tapi tetap didokumentasikan dan nanti kita atur waktunya, mereka datang serahkan piagam rekor MURI pada Agustus ini," ujarnya.
Deddy menuturkan penting juga memastikan komitmen pemerintah pusat untuk terus mendorong percepatan ekonomi di perbatasan
Baca juga: Kisah Paskibraka Tarakan Sukses Kibarkan Bendera Merah Putih, Dua Minggu Latihan di Situasi Pandemi