Berita Malinau Terkini

Direncanakan jadi Rp 55,5 M, Target PAD APBD Perubahan 2022 Malinau Diproyeksi Naik 24,65 Persen

Direncanakan naik jadi Rp 55.557.620.422 miliar, Pemkab Malinau targetkan PAD APBD Perubahan 2022 Malinau diproyeksi naik 24,65 persen.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Kegiatan ekonomi masyarakat, pelaku usaha di Malinau saat ini. Kasus Covid-19 melandai dinilai berpengaruh positif terhadap kenaikan penerimaan pendapatan asli daerah Malinau. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Target Pendapatan Asli Daerah atau PAD Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara direncanakan naik pada APBD Perubahan 2022.

PAD Kabupaten Malinau pada akhir tahun 2022 ini diproyeksi mengalami kenaikan 24,65 persen melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD) Perubahan 2022.

Pada APBD awal 2022, Pemerintah Kabupaten Malinau menargetkan penerimaan PAD senilai Rp 44.571.317.927

Sementata melalui Raperda APBD perubahan direncanakan naik 24,65 persen atau bertambah Rp 10.986.302.945

Baca juga: Menanti Pertanggungjawaban Kolam Tuyak Batu Bara Jebol, DPRD Malinau Turunkan Tim Gabungan

Pendapatan Asli Daerah direncanakan naik menjadi Rp 55.557.620.422

"Melalui APBD Perubahan, penerimaan pendapatan APBD direncanakan mengalami kenaikan 20 sekian persen.

Begitupun target kenaikan untuk penerimaan sumber-sumber PAD kita," Ujar Bupati Malinau, Wempi W Mawa saat diwawancarai seusai menyampaikan Nota Pengantar APBD Perubahan 2022

Proyeksi kenaikan PAD disebabkan adanya kenaikan target pendapatan dari pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang sah.

Baca juga: DLH Kaltara Sebut Sanksi Paksaan Bupati Malinau ke PT KPUC Sudah Sesuai Undang-undang

Kenaikan penerimaan PAD Malinau ditarget mengalami kenaikan dikarenakan sejumlah sektor penunjang mulai hidup.

Terutama saat-saat ini, melandainya kasus Covid-19 di Malinau dinilai menjadi satu dari sekian faktor penting geliat ekonomi dan usaha masyarakat.

"Target pendapatan naik tidak dipungkiri adalah salah satu dampak pemulihan ekonomi. Selama pandemi Covid-19 mulai melandai, sejumlah sektor kembali bangkit mengakibatkan penerimaan daerah juga meningkat," katanya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved