Berita Tarakan Terkini
Singgung Orangtua dan Sekolah, Ini Tanggapan DP3APPKB Tarakan Soal Perkelahian Anak Viral di Medsos
Singgung peran orangtua dan sekolah, berikut tanggapan Kepala DP3APPKB Tarakan, Hj Mariyam soal perkelahian anak yang tengah viral di Medsos.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana atau DP3APPKB Tarakan, Hj Mariyam menanggapi kasus perkelahian anak yang melibatkan pelajar di Kota Tarakan belum lama ini.
Dikatakan Hj Mariyam, apa yang terjadi memang adalah bagian terkecil dari yang terpublish di media sosial.
Dalam hal ini Hj Mariyam mengungkapkan, yang paling utama adalah sejauh mana pendampingan terhadap anak jika ada kasus.
“Kalau kasus banyak kita lakukan pendampingan artinya bagus saja. Terkecuali begitu banyak kasus tapi tidak dapat didampingi oleh pemerintah khususnys di Dinas Perempuan dan Perlindungan Anak artinya tidak bagus,” ungkap Hj Mariyam.
Baca juga: Cabor Porprov Kaltara Pertama Paling Banyak Digelar di Bulungan, Tarakan Hanya Tujuh Cabor
Namun lanjutnya, selama ini pihaknya mengakui selalu mendampingi sekecil apapun proses dan dampaknya selagi menjadi tupoksi pihaknya di Kota Tarakan.
“Bisa kita damping. Itu bagi terkecil dari indikator penilaian kota layak anak. Ada di klaster lima kalau tidak salah,” urainya.
Ia melanjutkan, upaya preventif tidak hanya dilakukan OPD tetapi juga seluruh stakeholders termasuk media massa.
Misalnya ia mencontohkan Pertamina kerap melakukan program bersama Forum Anak.
Baca juga: DPUTR Kota Tarakan Mulai Pengerasan Jalan di Aki Balak Kelurahan Karang Harapan, Selesai Tahun 2023
“Ketika ada program forum melakukan pendampingan Kampung Nelayan, di belakang BRI dan Amal melakukan simulasi, pengobata massal, dalam bentuk permainan juga ada, bersih lingkungan jadi tidak sepenuhnya dilakukan OPD,” ungkapnya seraya menambahkan,.
Menurutnya dalam hal ini juga menyoal perkelahian melibatkan anak menjadi tugas orangtua dan sekolah agar jangan sampai terulang.
(*)
Penulis: Andi Pausiah