Berita Kaltara Terkini
Ikut Upacara HUT ke-10 Kaltara, Norhayati Andris Kenakan Pakaian Adat Khas Dayak Kenyah
Ikut Upacara HUT ke-10 Kaltara, Anggota DPRD Kaltara Norhayati Andris kenakan pakaian adat khas Dayak Kenyah: Ini menggambarkan penghormatan.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Upacara peringatan HUT ke-10 Kaltara pada Selasa (25/10/2022) dimeriahkan dengan pakaian adat Nusantara.
Mendagri Tito Karnavian mengenakan pakaian khas Bulungan, Gubernur Kaltara mengenakan pakaian khas lokal Kaltara begitupula dengan Wagub Kaltara Yansen Tipa Padan yang mengenakan pakaian bermotif khas Dayak.
Tamu undangan lainnya pun turut mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah seperti khas Bugis, NTT, Jawa dan daerah lainnya.
Salah satu undangan yang mengenakan pakaian daerah ialah Anggota DPRD Kaltara, Norhayati Andris.
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Kaget Pembangunan Kaltara Pesat: Dulu Jam 7 Malam Sepi, Sekarang Ada Kafe
Dirinya mengenakan pakaian adat khas Dayak Kenyah lengkap dengan manik-manik berwarna dominan kuning. Tak hanya pakaian, Norhayati juga mengenakan tutup kepala, kalung, anting khas Dayak Kenyah.
"Hari ini saya memakai baju Dayak Kenyah ini menggambarkan penghormatan menghadiri acara yang luar biasa," kata Norhayati Andris.
Norhayati turut berpesan agar para pengrajin aksesoris khas daerah dapat menjual hasil karyanya dengan harga yang terjangkau.
Ia berujar, jika harga yang dijual terjangkau maka aksesoris khas Kaltara dapat dikenal oleh masyarakat luas.
"Bagi para pengrajin aksesoris sebisanya kalau menjual jangan terlalu mahal, karena kalau kita ingin memperkenalkan kerajinan daerah sebagai oleh-oleh, jangan dijual mahal karena tidak semua orang bisa menjangkau," ujarnya.
Baca juga: IKA Unhas Kaltara Segera Dibentuk, Tim Inisiator Jadwalkan Musyawarah Wilayah 10 Desember 2022
Lebih jauh, dirinya juga berharap perhatian pemerintah dalam pengembangan pelaku UMKM kerajinan aksesoris.
Jika pelaku UMKM dibina bukan tidak mungkin produk kerajinan khas Kaltara dapat menjadi oleh-oleh wajib bagi pengunjung ke Kaltara.
"Kami harap juga ada perhatian dari Disperindagkop, kalau perlu disubsidi agar bisa dijual murah," kata dia.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi