Berita Tarakan Terkini
Harga Udang Anjlok, Mahasiswa dan Petambak Turun ke Jalan, Ditemui Walikota Tarakan, Ini Hasilnya
Massa yang terdiri dari mahasiswa dan petambak Kalimantan Utara minta kepada Walikota Tarakan harga udang dinaikkan seperti harga normal.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Ribuan massa tergabung dari mahasiswa dan petambak Kalimantan Utara kembali turun aksi menyuarakan harga udang windu yang masih anjlok sampai saat ini, Rabu (2/11/2022) pagi hingga siang tadi.
Aksi Gabungan Jilid II mahasiswa dan petambak yang pertanyakan soal harga udang ini, mengusung tema Udang Elit Harga Sulit ini. Kegiatan ini dimulai dari Stadion Datu Adil Tarakan dan bergeser menuju Pelabuhan Tengkayu II Kota Tarakan dipusatkan titik aksi.
Pantauan TribunKaltara.com kondisi sejak pagi sampai siang pengamanan massa dari mahasiswa dan petambak dijaga ketat personel Polres Tarakan dibantu Brimob Polda Kaltara.
Baca juga: Harga Udang Anjlok, 8 Cold Storage Dilaporkan Gubernur Kaltara ke KPPU, Sebut Akan Bentuk Tim Satgas
Sempat terjadi perdebatan alot yang cukup panjang lantaran mahasiswa dan petambak kekeuh meminta harga udang dinaikkan seperti harga normal sebelum terjadinya anjloknya harga yang terjadi saat ini di angka Rp 130 ribu per kg untuk size 20 jenis udang Windu.
Walikota Tarakan, Perumda Agrobisnis Tarakan Mandiri, Disperindagkop Tarakan, unsur pimpinan DPRD Tarakan turut hadir memberikan kepastian soal harga udang kepada mahasiswa dan petambak.
Akhirnya selama hampir empat jam aksi, di bawah guyuran hujan diperoleh kesepakatan bersama mahasiswa dan petambak, serta Walikota Tarakan dan disaksikan unsur pimpinan DPRD Tarakan.
Baca juga: Petambak Dialog dengan Gubernur, Ketua HNSI Kaltara Harapkan Solusi Kestabilan Harga Udang Kontinyu
Usai aksi, dikatakan Anjas,Koordinator Lapangan Aksi Aliansi Mahasiswa dan Petambak Kaltara, ada beberapa tuntutan yang disampaikan di antaranya pertama realisasi UU Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Kemudian, tuntutan kedua, mendesak pemerintah dan meminta pertanggungjawaban pemerintah untuk segera mengatasi persoalan komoditas perikanan harga udang.
“Ketiga menyetujui surat perjanjian antarpemda dengan Aliansi Mahasiswa dan Petambak Kaltara. Terkait aksi tadi sangat disayangkan dari pihak Pemprov Kaltara dalam hal ini Gubernur. Sebelum aksi, kami sudah menyurati Gubernur dan DPRD Provinsi Kaltara dan Wali Kota Tarakan serta DPRD Kota Taraka dan pihak cold storage.Namun hari ini yang hadir hanya dari Wali Kota dan DPRD Tarakan,” beber Anjas.
Ia melanjutkan, pihaknya akan terus mengawal terkait surat perjanjian atau kesepakatan yang sudah ditandatangani. Bergantung perkembangan yang ada dan di dalam surat perjanjian sudah ada solusi jangka pendek ditawarkan Wali Kota Tarakan, dr.Khairul, M.Kes.

“Di dalamnya memuat membentuk tim satgas mencari solusi dan kemudian mengawasi. Kemudian pembentukan tim satgas diberikan waktu 7 kali 24 jam setelah surat ditandatangani,” bebernya.
Ia melanjutkan terhadap solusi jangka pendek yang sudah ditawarkan yakni Rp 150 ribu per kg untuk jenis udang windu. Itu harga diberlakukan Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri untuk size 20 seperti disebutkan dalam pemaparannya Ruslan, Direktur Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri.
Baca juga: Petambak Tarakan Turun Aksi Suarakan Tuntutan, Minta Pemerintah dan Cold Storage Naikkan Harga Udang
“Itu solusi jangka pendek. Dengan hasil itu, saya rasa masih kurang puas yang diberikan. Tadi sudah terjadi beberapa perdebatan dan kami selalu meminta solusi yang lain terkait solusinya.Solusi jangka pendek ini sudah pernah juga diberikan dalam pertemuan sebelumnya namun nyatanya masyarakat masih kecewa,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah