Berita Tarakan Terkini

Calon Peserta Guru P3K Kategori P2 dan P3 Ikuti Tahapan Observasi, BKPSDM Tarakan Jelaskan ini

Ada tim penilai oleh Kepsek, guru senior dan pengawas, calon peserta guru P3K kategori P2 dan P3 ikuti tahapan observasi, ini kata BKPSDM Tarakan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tarakan, Bob Syahruddin. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Perekrutan guru P3K tahun ini disiapkan empat kategori.

Pertama P1, kedua P2, kemudian ada P3 dan kategori umum.

Adapun untuk kategori pertama (P1) adalah mereka lolos passing grade di tahun 2021 kemarin saat mengikuti seleksi P3K.

Kemudian kategori P2 dan P3 harus melalui observasi.

Baca juga: Tarakan Diusulkan Akan Dilakukan Penerapan VoA, Andi Mario: Kami Dalam Penjajakan

Untuk observasi dijelaskan Bob Syahruddin, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tarakan, melalui beberapa tahap.

Pertama ada tim penilai oleh kepala sekolah, guru senior dan pengawas.

“Di samping tiga unsur ini, ditambah Disdik dan BKPSDM ikut mengawasi jadi lima unsur. Tahap pertama, obeservasi pertama dilakukan kepala sekolah, pengawas dan guru senior yang ditunjuk oleh Panselda,” jelasnya.

Panselda dibentuk ketuanya di BKPSDM dan Sekretarisnya ada di Disdikbud Tarakan.

Tesnya berupa observasi dan berkaitan dengan kompetensi.

“Bermacam-macam, sikap perilaku, kemampuan teknis, kemampuan sosial kulturalnya, kemampuan manajerial, dinilai oleh tiga unsur tadi di tahap pertama,” jelasnya.

Hasilnya nanti di Panselda akan mengevaluasi mana nilai tertinggi.

Ia melanjutkan, absesni dan kinerja sangat berpengaruh masuk dalam kompetensi kinerja.

“Kepala sekolahnya tahu mana yang sering absen, kan berpengaruh pada nilai, jadi bergantung kepala sekolah dan guru seniornya,” jelasnya.

Lantas dengan kebijakan ini apakah tidak potensi kolusi? Dikatakan Bob Syahruddin, ada subjektivitas di sini yang dinilai.

Mereka diberi kewenangan menilai.

“Di sekolah itu ada formasi satu dua, yang daftar di situ mereka nilai. Hasilnya aplikasi atau sistem yang dimainkan. Termasuk P1, P2 itu sistem yang mengatur,” tegasnya.

Semua nilai perolehan diimput di sistem.

Ada pilihan penilaian dalam sistem dan ditentukan oleh tiga unsur tadi.

Baca juga: Respons Imigrasi Tarakan Soal Rencana Penerapan Visa on Arrival, Andi Mario: Kami Dalam Penjajakan

“Teknisnya di Disdikbud Tarakan. Ada simulasinya. Dalam sistem berubah terus soalnya. Tiga unsur tadi menilai berdasarkan aplikasi muncul tadi. Bagaimana kemampuan teknisnya, ada pilihan,” jelasnya.

Adapun untuk simulasi penilaian diperkirakan November dan Desember 2022 dan diharapkan di akhir Desember selesai.

“Tinggal SK di Januari awal. Mulai kerja efektif di awal Januari 2023,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved