Berita Nasional Terkini

Presiden Jokowi Undang Jepang Investasi Baterai, Bicara Kendaraan Listrik di KTT ASEAN-Jepang

Sektor kendaraan listrik potensial untuk dikembangkan karena Jepang punya kapasitas dalam infrastruktur dan industri hijau.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Humas Menko Marves
Presiden RI Joko Widodo saat groundbreaking KIPI Tanah Kuning Mangkupadi pada Desember 2021 lalu 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTAPresiden Jokowi mengundang Jepang untuk investasi baterai. Hal itu disampaikan saat bicara di KTT ASEAN-Jepang.

Menurut Jokowi, sektor kendaraan listrik potensial untuk dikembangkan karena Jepang punya kapasitas dalam infrastruktur dan industri hijau.

“Jepang memiliki kapasitas besar dalam infrastruktur dan industri hijau. Salah satu sektor potensial yang dapat dikembangkan adalah pembangunan ekosistem kendaraan listrik,” kata Jokowi, Sabtu, dikutip dari siaran pers.

Presiden mengatakan, ASEAN memiliki potensi besar bagi pengembangan kendaraan listrik dengan estimasi pasar mencapai 2,7 miliar dollar AS di tahun 2027.

Ia mengatakan, Jepang dapat menjadi mitra utama ASEAN melalui alih teknologi dan investasi.

“Saya mengundang Jepang untuk meningkatkan investasi, terutama dalam manufaktur mobil listrik dan produksi baterai,” ujar Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Datang, Bu Imam Pedagang Tempe di Pasar Klandasan Balikpapan Keluhkan Harga Kedelai

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga membeberkan bahwa Indonesia tengah mengembangkan eksosistem industri kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir.

Target produksi mobil listrik di Indonesia mencapai 600.000 unit dan 2,45 juta sepeda motor listrik per tahun pada 2030 dengan pengurangan total emisi karbondioksida 3,8 juta ton. “Kami juga telah menetapkan peta jalan pengembangan industri kendaraan berbasis baterai.

Upaya ini akan mempertebal kontribusi kawasan Indo-Pasifik sebagai epicentrum of growth dan di saat yang sama pada upaya global atasi iklim," ujar Jokowi.

Baca juga: Presiden Instruksikan Mobil Listrik, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang Sebut Tahun Ini Belum

Ia berharap, peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN dan Jepang pada tahun depan menjadi momentum hntuk membangun ekonomi kawasan yang lebih tangguh dan hijau.

Adapun KTT ASEAN-Jepang ini dihadiri oleh para pemimpin ASEAN serta Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Hadapi Krisis

Presiden juga mengajak para pemimpin negara anggota ASEAN beserta China, Jepang, dan Korea Selatan yang tergabung dalam ASEAN Plus Three(APT) untuk bekerja sama menghadapi krisis yang terjadi saat ini.

Jokowi mengatakan, solidaritas dan kerja sama APT telah menyelamatkan kawasan dari krisis keuangan global pada 2008.

"APT lah yang menyelamatkan kita dari krisis keuangan global 2008. Solidaritas dan kerja sama yang membuat ekonomi kawasan mampu bertahan," kata Jokowi.

Mobil listrik milik PLN terparkir di halaman Mapolda Kaltara. Sektor kendaraan listrik potensial untuk dikembangkan.
Mobil listrik milik PLN terparkir di halaman Mapolda Kaltara. Sektor kendaraan listrik potensial untuk dikembangkan. (TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI)

"Sekarang kita kembali diuji dengan krisis global yang lebih dahsyat. Saya sangat percaya dengan spirit yang sama kita mampu menghadapi krisis saat ini,” ujar dia.

Jokowi mengatakan, APT setidaknya mesti fokus pada tiga isu yakni krisis pangan, resesi ekonomi, serta stabilitas keamanan dan perdamaian kawasan.

Ia menegaskan, krisis pangan harus dihindari dengan memperkuat mekanisme ketahanan pangan serta meningkatkan cadangan beras darurat. 

Jokowi mengatakan, teknologi produksi beras berkelanjutan mutlak diperlukan sedangkan kapasitas produksi juga harus diintegrasikan dengan sistem logistik anggota APT untuk mengamankan rantai pasok dan menstabilkan harga beras.

"Kedua, resesi ekonomi kawasan harus dihindari dan stabilisasi keuangan harus dilakukan. Sinergi berbagai perangkat finansial APT harus dijalankan khususnya Chiang Mai Initiative Multilateralisation," kata Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Tegaskan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Ini Tanggapan Bupati Nunukan Asmin Laura

Ia menuturkan, sinergi ini memungkinkan APT untuk memperoleh early warning dan dukungan likuiditas ketika ada ancaman krisis finansial.

Jokowi juga menekankan pentingnya penguatan infrastruktur nasional melalui koordinasi erat antarlembaga keuangan dan bank sentral, peningkatan mobilisasi sumber daya domestik, serta cermat menjaga inflasi.

“Ketiga, stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan mutlak diperlukan.

Kompetisi harus dikelola dengan baik sehingga tidak berubah menjadi konflik, dan hukum internasional harus selalu dihormati,” kata Jokowi.

KTT ASEAN Plus Three diikuti oleh para pemimpin ASEAN, Perdana Menteri China Li Keqiang, Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. (*)

Baca berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News atau Google Berita! 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved