Berita Nunukan Terkini

Disebut-sebut Meresahkan Masyarakat dan Akui Dilema Mengurus ODGJ Terlantar, Ini Kata DSP3A Nunukan

Sering didapati masuk ke toko atau warung, sebut meresahkan masyarakat dan akui dilema mengurus ODGJ terlantar, ini kata DSP3A Nunukan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
(HO/ Ibrani)
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Nunukan sedang mengawasi ODGJ di RPTC Nunukan, belum lama ini. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Orang Dengan Gangguin Jiwa (ODGJ) yang terlantar membuat masyarakat Nunukan menjadi resah.

ODGJ dapat ditemui di sejumlah fasilitas publik, utamanya Alun-alun Nunukan yang mana menjadi tempat keramaian masyarakat.

Bahkan beberapa pemilik warung dan toko di Nunukan mengeluhkan kehadiran ODGJ yang terlantar.

Pasalnya sudah sering didapati ODGJ masuk ke toko atau warung secara diam-diam untuk mencuri sejumlah uang.

Baca juga: DPMD Nunukan Sebut Pelestarian Dayak Tenggalan Lebih Penting: Diakui Dalam Perda Anggap Itu Bonus

Pekerja Sosial Ahli Muda, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Nunukan, Ibrani mengatakan selama ini bila petugas mendapati ODGJ yang berkeliaran di jalanan, langsung dibawa ke RPTC (Rumah Perlindungan Trauma Center).

Padahal kata Ibrani, fungsi utama RPTC diperuntukkan bagi korban perdagangan orang dan korban kekerasan.

"RPTC itu bukan untuk ODGJ. Tapi karena kami khawatir timbul gejolak sosial makanya semuanya ditampung di RPTC," kata Ibrani kepada TribunKaltara.com, Minggu (20/11/2022), sore.

Meski begitu, Ibrani mengaku dengan keterbatasan sumber daya manusia, kerap kali DSP3A kewalahan mengurus ODGJ terlantar di RPTC.

"Anggota kami yang mengawasi ODGJ di RPTC hanya dari pagi sampai sore. Sehingga ODGJ di sana bertahan 2-3 hari saja. Mereka sering kabur pada malam hari," ucapnya.

Saat ini ODGJ di RPTC ada 3 orang. Dua orang diantaranya merupakan eks PMI (Pekerja Migran Indonesia) dari Malaysia.

Lalu satu orang ODGJ lagi ditemukan terlantar di Musollah sekitar Pasar Inhutani Nunukan.

"Usia mereka kisaran 35-59 tahun. Di RPTC ada 3 bangunan. Jadi satu bangunan satu ODGJ, karena mereka suka menyendiri," ujar Ibrani.

Baca juga: Satlantas Polres Nunukan Gelar Pelatihan Uji Praktik SIM Secara Gratis, Berikut Jadwal Latihannya

Pegawai DSP3A Urunan Beli Makanan Buat ODGJ

Ibrani menuturkan di RPTC, DSP3A menyiapkan kompor gas, listrik, dan air bersih.

Namun sudah dua tahun belakangan ini tidak ada alokasi anggaran dari daerah untuk makanan bagi ODGJ di RPTC.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved