Berita Nunukan Terkini
Kementerian PPN Bappenas Sebut Regsosek Habiskan Anggaran Rp 4 Triliun, Widaryatmo: Itu Cukup Murah
Konsep satu data untuk Indonesia dalam program perlindungan sosial dan pemberdayaan, Kementerian PPN Bappenas sebut Regsosek habiskan anggaran Rp 4 T.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) RI/Bappenas sebut program Regsosek ( Registrasi Sosial Ekonomi) habiskan anggaran Rp4 Triliun.
Hal itu disampaikan oleh Perencana Ahli Madya, Direktorat PKPM, Kementerian PPN/Bappenas, Widaryatmo seusai menjadi narasumber dalam talkshow Regsosek di Kabupaten Nunukan, Rabu (07/12/2022).
"Sekadar diketahui bahwa di Kementerian ada Rp12 Triliun untuk melakukan pendataan. Regsosek hanya butuh Rp4 Triliun. Itu cukup murah karena kita dapat satu data mengenai kondisi sosial dan ekonomi," kata Widaryatmo kepada TribunKaltara.com, pukul 14.30 Wita.
Lanjut Widaryatmo,"Sehingga anggaran segitu bisa diefisiensi untuk program lain," tambahnya.
Baca juga: Camat Nunukan Pertanyakan Regsosek BPS, Apakah ODGJ Berkeliaran dan Penduduk Non Permanen Didata?
Menurutnya Regsosek merupakan konsep satu data untuk Indonesia dalam program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Sehingga melalui Regsosek hanya perlu untuk melakukan sinkronisasi data ketika ingin mengetahui kondisi sosial dan ekonomi.
"Kita ingin satu data, tapi dibagi pakaikan dengan data lain. Ketika Regsosek sudah update informasi sosial ekonomi, maka tidak perlu melakukan pendataan lain. Tinggal sinkronisasi atau harmonisasi data saja," ucap Widaryatmo.
Widaryatmo mengaku sinkronisasi data cukup mudah dilakukan, pasalnya dalam Regsosek pendataan yang dilakukan menggunakan NIK (nomor induk kependudukan).
"Kata kuncinya bagaimana menghubungkan data yang satu dengan data lain. Kalau Regsosek sudah dimutakhirkan maka kondisi sosial ekonomi yang ada pada sistem lain cukup dikawinkan dengan NIK. Maka akan terupdate," ujarnya.
Bahkan kata Widaryatmo Regsosek menjadi jawaban atas data sosial dan ekonomi yang menjadi tumpah tindih selama ini.
Baca juga: Ribuan Warga Binaan Lapas Nunukan, Diajak Bersenda Gurau Kakanwil Kemenkumham Kaltimtara
"Masyarakat tadi di forum sampaikan mereka sudah jenuh setiap kementerian datang, mereka tanyakan soal data yang tumpang tindih. Kalau sudah ada Regsosek tidak perlu khawatir. Jadi sudah tidak ada perbedaan informasi," ungkapnya.
Penulis: Febrianus Felis