Berita Tarakan Terkini
Kisah Ratu Intan, Istri Raja Tarakan yang Diabadikan Jadi Nama Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai Amal
Pemkot Tarakan resmi mengubah nama Kawasan Wisata Pantai Amal menjadi Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai Amal bertepatan pada HUT ke-25 Kota Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Pemerintah Kota Tarakan resmi mengubah nama Kawasan Wisata Pantai Amal menjadi Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai Amal bertepatan pada HUT ke-25 Kota Tarakan, Kamis (15/12/2022) lalu.
Budayawan asal Tarakan dari suku Tidung, Datu Norbeck menceritakan, alasan penamaan Pantai Amal tetap dipertahankan namun ada penambahan nama Ratu Intan.
“Ini keputusan pemerintah, tapi untuk nama Ratu Intan, saya bisa jelaskan dia adalah istri Raja Tarakan kedua dan terakhir.
Ratu Intan adalah ibu dari Datu Adil, Raja Tarakan yang terakhir,” ungkap Datu Norbeck yang memiliki sisilah keturunan langsung dari Kerajaan Tidung ini kepada TribunKaltara.com.
Menurut Datu Norbeck, pada masa hidupnya, Ratu Intan sering ke kawasan Pantai Amal dimana dulunya tempat kegiatan nelayan tangkap.

“Kegiatan menangkap udang untuk dibuat terasi. Kalau Indulung, kegiatan nelayan membuat ebi atau udang kering.
Almarhumah Ratu Intan sering hadir di kawasan wisata ini karena Beliau menyukai pembuatan terasi dan keindahan alam di pantai ini,” ujarnya.
Baca juga: Pantai Amal Tarakan Ganti Nama Jadi Kawasan Wisata Ratu Intan, Begini Penjelasan Walikota Khairul
Untuk mengenang keberadaan istri Raja Tarakan ini, Ratu Intan diabadikan menjadi nama Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai Amal.
Mengapa memilih sosok Ratu Intan? Pertama karena ia adalah istri raja dan memiliki status bangsawan serta keunggulan garis yang merupakan putri raja Tarakan.
“Dia adalah putri raja, dia juga istri raja dan dia juga ibu suri yang memiliki putera yakni Raja Datu Adil.
Status kebangsawanannya paling tinggi dibandingkan dengan perempuan lainnya pada waktu itu,” ungkap Datu Norbeck.

Status kebangsawanan tiga asal muasal ini dinilai jarang bisa dimiliki seseorang dan jarang terjadi itulah yang menjadi pertimbangan nama Ratu Intan sudah seharusnya dikenal masyarakat Tarakan termasuk pendatang.
“Adapun makna khusus, memilih satu nama itu tidak sembarangan. Pasti ada pertimbangan, pasti ada satu yang diharapkan.
Figur Ratu Intan yang kita dengar dia seorang perempuan yang arif, bijaksana walaupun dia seorang ibu yang lembut tapi dia juga tegas,” papar Datu Norbeck.
Baca juga: Launching Bertepatan Momen HUT Tarakan, Perda Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai Amal Masih Tunggu ini
Inilah menjadi alasan diabadikannya nama Ratu Intan diharapkan menjadi panutan dan contoh yang baik bagi penerusnya dan secara umum untuk Kota Tarakan.
Ratu Intan bernama lengkap Intan Doera bersuamikan Raja yang ke-11 untuk Dinasti Tengara, bernama Datu Maulana.
Kemudian anaknya atau puteranya adalah Raja Tarakan yang ke-12 atau Raja Terakhir bernama Datu Adil dan saat ini diabadikan namanya di Stadion Datu Adil Kota Tarakan.
Datu Norbeck sendiri masih memiliki garis keturunan dari Ratu Intan dan Datu Adil. Ratu Intan melahirkan enam anak terdiri dari empat putera dan dua puteri.
Baca juga: Polemik Lahan di Pantai Amal, Kepala BPN Tegaskan tak Bisa Keluarkan Sertifikat Jika Ada Sengketa
“Penerusnya sampai saat ini yang masih hidup salah satunya saya, cucu dari cucunya Ratu Intan.
Saya dengan Ratu Intan masuk generasi kelima atau keturunan kelima.
Kalau saya memiliki garis keturunan dari putera Ratu Intan yang kedua bernama Datu Jamalul Kiram, kemudian turun ke Datu Hasanuddin kemudian turun lagi ke Datu Bayaluddin sampai ke saya sendiri, Datu Bayaluddin bapak saya,” pungkas pria yang saat ini memiliki lima anak. (*)