Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Bersama Gubernur Kaltim Isran Noor: Saya Warning Eropa dan Amerika soal Carbon

Tak terasa, sudah lebih empat tahun Isran Noor dan Hadi Mulyadi memimpin pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur ( Kaltim ).

Editor: Sumarsono
DOK TRIBUNKALTIM.CO
Gubernur Kalimantan Timur Dr Isran Noor. 

 TRIBUNKALTARA.COM - Tak terasa, sudah lebih empat tahun Isran Noor dan Hadi Mulyadi memimpin pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur ( Kaltim ).

Tepat pada 1 Oktober 2018,  Presiden Joko Widodo melantik Isran Noor - Hadi Mulyadi  sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim periode 2018 - 2023.

Di penghujung masa tugas, masih ada program yang menjadi atensi  untuk diperjuangkan.

BANYAK pencapaian telah diraih dan diwujudkan. Mengusung visi “Berani untuk Kalimantan Timur Berdaulat, terdapat serangkaian program prioritas.

Satu di antaranya yakni peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Menurut Isran Noor, nilai tambah yang diperoleh Kaltim dari pengelolaan lingkungan hidup antara lain dana kompensasi emisi karbon dari Bank Dunia senilai 110 juta dollar AS atau setara Rp 1,65 triliun.

Baca juga: Masalah Status Kawasan, Perdagangan Karbon Dinilai Sebagai Solusi Ekonomi Bagi Masyarakat Malinau

Terkini, Gubernur Kaltim Isran Noor diundang menghadiri Governors' Climate and Forests di Yucatan, Meksiko, Februari 2023 mendatang.

“Dalam  urusan kompensasi emisi karbon, saya akan memberi warning kepada negara-negara yang telah berkomitmen.

Negara-negara di Amerika dan Eropa, mereka punya komitmen. Kita harus mendorong itu hingga terwujud,” ungkap Isran Noor saat berbincang khusus dengan Tribun Kaltim, Senin (9/1/2022), di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda.

Berani untuk Kaltim Berdaulat dalam bidang lingkungan hidup, sejauhmana perjuangan untuk memaksimalkan pendapatan daerah dari dana kompensasi emisi karbon?

Untuk emisi karbon memang Kaltim turut berjuang. Tujuan kami adalah mengelola lingkungan yang sesuai dengan aturan akidah dan manfaat lingkungan yang berkelanjutan.

Sejak tahun 2016, Gubernur Kaltim Awang Faroek ketika itu telah membangun infrastruktur dan regulasi berupa peraturan gubernur (pergub) dan peraturan daerah (perda).

Baca juga: Cerita Gubernur Kaltim Isran Noor Hampir Dipenjara Gara-gara Bantu TNI, Beruntung Dibela Panglima

Nah, pada zaman saya, keluarlah kompensasi dana 110 juta dollar AS untuk penurunan emisi karbon 30 juta ton, yang dihargai 22 juta ton. Itu pada tingkat validasi pertama.

Pada validasi kedua bisa 40 juta ton. Ada selisih delapan lagi yang belum dinilai. Itu harganya hanya 5 dollar AS. Padahal harganya sudah di atas 10 dollar AS. 

Nanti saya akan komunikasikan dengan World Bank untuk kemungkinan dilakukan lelang di pasar terbuka. Sebab ada pihak yang mau menawar 12 dollar AS. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved