Berita Nasional Terkini

Tanda-tanda Reshuffle Kabinet Menguat, Dua Menteri Nasdem Tidak Ikut Rapat Bareng Presiden Jokowi

Tanda-tanda reshuffle kabinet menguat setelah dua menteri asal Nasdem tidak menghadiri rapat bersama Presiden Joko Widodo ( Jokowi ), Selasa (31/1)

Editor: Sumarsono
Instagram @syasinlimpo
FOTO Mentan Syahrul Yasin Limpo (kanan) dampingi Jokowi dalam kunjungan kerja di Jateng. Kursi Mentan SYL jadi salah satu posisi yang santer 'digoyang' untuk dilakukan reshuffle. 

Dalam pantauan Tribun saat rapat ada beberapa menteri yang hadir. Diantaranya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kepala Bulog Budi Waseso, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, dan lainnya.

Baca juga: Jawaban Jokowi soal Pertemuannya dengan Bos Nasdem Surya Paloh, Benarkah Bahas Reshuffle Kabinet?

Kedatangan mereka untuk rapat internal bersama Presiden membahas sejumlah topik.

Bahlil mengatakan kedatangannya bukan membahas isu reshuffle atau evaluasi kinerja para Menteri."

Saya nggak tahu ya karna kebetulan kan saya ngurus investasi,  saya bukan menteri mengevalusi kinerja," kata Bahlil.

Terkait evaluasi kinerja, Bahlil mengatakan hanya Presiden yang mengetahui. Presiden kata Bahlil ibarat komandan dan para menteri sebagai pembantunya.

"Ya namanya pembantu pasti ada penilaian dari bosnya,  ya yang tahu nilai berapa nilai berapa itu hanya bos saja, kami sesama sopir angkot enggak boleh mendahului dan saling menilai.

Baca juga: Respons Nasdem soal Koalisi Perubahan, Jajaran Surya Paloh juga Bicara Pendamping Anies Baswedan

Saya kan belum tentu bagus juga masa mau nilai  yang lain," katanya.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan dalam rapat membahas soal pangan tiga pejabat terkait diminta Presiden Jokowi untuk melakukan stabilisasi harga beras.

Presiden juga ingin stok beras di Bulog segera didistribusikan.

"Pak Presiden perintahkan langsung kepada kami bertiga untuk stabilisasi harga beras. Kemudian stok Bulog hari ini ada sekitar 300 ribu ton ini harap segera di salurkan," ujarnya.

"Lalu Pasar Induk Cipinang yang hari ini 13 ribu ton harus di-top up sampai 30 ribu ton. Tapi nanti Pak Buwas minta downline-nya supaya tidak disalahgunakan jadi downline akan diberikan," lanjut Arief. (Tribun Network/igm/fer/wly)

Baca juga berita menarik Tribun Kaltara di Google News atau Google Berita

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved