Berita Daerah Terkini

Pencarian Hari Pertama Pria Tenggelam di Kolam Tambang Nihil, Tim Gabungan Samarinda Lakukan ini

Operasi pencarian hari pertama terhadap pria warga L1 Kukar yang dinyatakan tenggelam di kolam tambang, Jalan Poros Samarinda-Tenggarong.

HO-Basarnas
Penyelam Basarnas melakukan operasi SAR pencarian hari pertama terhadap seorang pemancing yang diduga tenggelam di kolam tambang PT BBE. 

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Operasi pencarian hari pertama terhadap pria warga L1 Kukar yang dinyatakan tenggelam di kolam tambang, Jalan Poros Samarinda-Tenggarong, Senin (6/2/2023) masih nihil.

Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda Riqi Efendi mengatakan pihaknya menurunkan 2 penyelam untuk mencari korban.

"Siang tadi penyelam dari BPBD Kukar juga sempat melakukan penyelaman," jelas Riqi Efendi kepada Tribunkaltim.co petang ini.

Sebenarnya area tambang milik PT BBE tersebut termasuk wilayah terlarang untuk dimasuki orang umum.

Baca juga: Dua Hari Pencarian, Jenazah Korban Tenggelam di Sungai Sesayap Malinau Ditemukan Nelayan

Penyelam Basarnas melakukan operasi SAR pencarian hari pertama terhadap seorang pemancing yang diduga tenggelam di kolam tambang PT BBE.
Penyelam Basarnas melakukan operasi SAR pencarian hari pertama terhadap seorang pemancing yang diduga tenggelam di kolam tambang PT BBE. (HO-Basarnas)

Namun lanjutnya, kedua pria tersebut yakni Sukarmin (korban tenggelam) dan Jumrani (selamat) masuk secara diam-diam ke dalam area tambang untuk mencari ikan.

Ia menjelaskan dari keterangan rekan korban yang selamat, saat tiba di dalam mereka melihat ada sebuah perahu kayu di tepi kolam.

Keduanya akhirnya menggunakan perahu tersebut untuk menuju area tengah kolam.

"15 meter dari tepi mereka baru sadar kalau perahu itu bocor. Saat mulai karam mereka pun melompat dan berenang ke tepi," jelas Riqi Efendi lagi.

Jumrani selamat. Namun Sukarmin rupanya tertinggal dan sudah payah ketika ia menyadarinya.

"Korban selamat mau menolong tapi tidak muncul lagi," jelasnya.

Ia mengatakan kolam yang dialuri kedua pria tersebut memang terbilang dangkal di tepi.

Namun pada jarak 50 meter dari tepi kolam sudah berbentuk palung dengan kedalaman 20-30 meter.

"Tadi penyelam kami melakukan penyelaman sedalam 10-13 meter di titik terakhir korban terlihat," sebutnya.

Baca juga: Pencarian Bocah 7 Tahun Korban Tenggelam di Malinau Barat Terkendala Hujan Deras

Riqi Efendi juga menjelaskan bahwa dari keterangan pihak perusahaan kolam tersebut sedang dikuras menggunakan mesin pompa sebab akan dilakukan penambangan lanjutan.

"Jadi memang area terlarang untuk dimasuki," bebernya.

"Hari ini pencarian masih nihil. Besok akan kami lanjutkan penyelaman sambil sedikit penyisiran," pungkasnya.

Liputan: Rita Lavenia

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved