Berita Daerah Terkini

Masuk dalam Mata Pelajaran, Aktivis Edukasi Warga Kukar Lestarikan Bahasa Kutai di IKN Nusantara

Seperti halnya dialek Betawi, Bahasa Kutai diyakini akan tetap eksis di tengah pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

|
Biro Pers Sekretariat Presiden/MUCHLIS JR
Presiden Joko Widodo menggelar seremoni ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). (Biro Pers Sekretariat Presiden/MUCHLIS JR) 

TRIBUNKALTARA.COM, TENGGARONG - Bahasa Kutai diyakini akan tetap eksis di tengah pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Seperti halnya, dialek Betawi.

Setelah Jakarta menjadi Ibu Kota Negara , dialek Betawi menjadi bahasa gaul dan modern dikalangan anak muda.

Hal ini juga diharapkan terjadi kepada bahasa dan dialek Kutai, yang bakal terserap menjadi bahasa gaul atau kosa kata nasional.

Baca juga: Persiapkan Tenaga Kerja Lokal di IKN, Akademisi Unikarta Minta Pemerintah Percepat Sertifikasi

Aktivis Dewan Bahasa dan Sastra Kutai Kartanegara, Aswindra Hidayat.
Aktivis Dewan Bahasa dan Sastra Kutai Kartanegara, Aswindra Hidayat. (TRIBUNKALTARA.COM)

Aktivis Dewan Bahasa dan Sastra Kutai Kartanegara, Aswindra Hidayat mengatakan, pihaknya tengah gencar melakukan edukasi.

Edukasi tersebut dilakukan terhadap masyarakat agar terus menggunakan Bahasa Kutai sebagai bahasa sehari-hari.

"Menjadi prinsip dasar, memperjuangkan agar Bahasa Kutai tetap dibudayakan masyarakat, jangan sampai tergerus," ujarnya, Selasa (21/3/2023).

Sebagaimana diketahui, di Kabupaten Kutai Kartanegara, Bahasa Kutai telah ditetapkan masuk ke dalam mata pelajaran muatan lokal.

Bahasa Kutai diajarkan kepada Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pemerintah daerah juga terus memperjuangkan agar mata pelajaran Bahasa Kutai bisa masuk di jenjang SMA sederajat di Kukar.

Menurut Aswindra, ini langkah yang tepat. Cara mewajibkan sekolah mengutamakan bahasa daerah membuat keragaman bahasa akan tetap terjaga.

"Dalam pembangunan IKN Nusantara harus diperhatikan kebudayaan masyarakat dengan kearifan lokal, yang akan bersentuhan dengan budaya modern," katanya.

Untuk itu, sebagai Kordinator Mahasiswa Koetai Kartanegara, Aswindra pun berkeinginan pembangunan IKN Nusantara terus dilanjutkan.

Baca juga: Polemik Lahan IKN Nusantara, Pemkab PPU Sampaikan Persoalan Tanah Warga Sepaku ke Pemerintah Pusat

Menurutnya, pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur memiliki dampak besar dalam memeratakan pembangunan.

Dengan megaproyek tersebut, pembangunan tidak lagi jawa sentris. Melainkan telah bergeser dan fokus ke kawasan Indonesia tengah dan timur.

"Jika IKN masih dipandang hanya sebatas isu, ini perlu diluruskan, karena pembangunan infrastruktur semakin masif di wilayah inti dan pendukung IKN Nusantara," pungkasnya.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved