Jokowi Kunjungi Kaltara
Curhat Emak-emak Nelayan ke Jokowi, Singgung BBM Bersubsidi sampai Peremajaan Alat Tangkap Ikan
Emak-emak istri para nelayan di Tarakan singgung sulinya mendapatkan BBM bersubsidi hingga peremajaan alat tangkap di depan Presiden Jokowi.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Setibanya di Kampung Nelayan, Tarakan, Kaltara, Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) langsung berdialog bersama para nelayan yang menanti kedatangannya, Selasa (28/2/2023).
Di sana, Presiden Jokowi disambut Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional (KNTI) Rustan yang menyampaikan paparan singkat kebutuhan nelayan saat ini.
Rustan berharap perkampungan nelayan di Tanjung Pasir, Tarakan bisa tertata seperti kampung nelayan lainnya di Indonesia.
"Kemudian diakomodir APBN setelah Pak Jokowi berkunjung. Termasuk dari sisi kesejahteraan dan jaminan perlindungan sosial secara nasional, termasuk pendistribusian BBM kami mau BBM ada saat waktu melaut," ungkapnya.
Momen kunjungan sore tadi yang tiba sekitar pukul 16.00 WITA, Presiden Joko Widodo memberikan kesempatan kepada para ibu-ibu menyampaikan keluh kesahnya.
Pantauan dari TribunKaltara.com, emak-emak istri nelayan mengharapkan adanya peremajaan kembali alat tangkap mesin dan pukat termasuk armadanya.
Sebab, anggaran untuk membeli peralatan tangkap ikan sangat terbatas.

Baca juga: Presiden Jokowi Diagendakan ke Pasar Tenguyun Tarakan, Personel Gabungan Dikerahkan
Begitu juga pendampingan bagi para wanita di pesisir, emak-emak nelayan meminta adanya bimbingan dan pelatihan agar bisa menghasilkan ide memanfaatkan hasil sumber daya alam di Kampung Nelayan.
"Tadi alhamdulillah dari Pak Presiden sudah mencatat dan kami akan dibantu dan semoga bisa terwujud," ujar Tarliana, warga RT 21 Kelurahan Mamburungan, Tanjung Pasir.
Di Kaltara tercatat ada sekira 10.365 pembudidaya rumput laut yang ada. Angka ini tak sedikit dan cukup besar.
Sayangnya harga rumput laut tidak stabil.
Ketua Pembudidaya Rumput Laut Kampung Nelayan, Kasman menyampaikan kepada Presiden Jokowi agar mendirikan pabrik pengolahan rumput laut.
"Hasil penjualan rumput laut kering dijual ke Makassar. Saya sampaikan tadi produksi ini cukup besar, potensi bisa mendirikan pabrik industri rumput laut, sehingga harga jualnya lebih besar," ujar Kasman.
Baca juga: Mengenal Industri KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi di Kaltara yang Dikunjungi Presiden Jokowi
Ia berharap usaha rumput laut bisa tersentuh teknologi dan tidak hanya mengandalkan tenaga manual manusia.
Selanjutnya persoalan bibit dalam setahun tidak full budidaya dan ada bulan tertentu kehilangan bibit.
"Bulan itu kami butuh dibantu pemerintah. Rumput laut kami rontok dan hilang, kehilangan bibit, kami minta perhatian pemerintah menyiapkan bibit kontinyu," ucapnya.
Selanjutnya tempat proses pembibitan membutuhkan kualitas menjaga kelembapan, namun kondisi saat ini terkena panas bisa mengurangi kualitas.
"Tolong perhatian pemerintah buatkan satu rumah bettang rumput laut.
Kunjungan Presiden kami tanggapi positif, kami tidak pernah membayangkan akan datang ke Jakarta kami sangat bersyukur sekali semoga beliau diberikan kekuatan dan kesehatan," harap Kasman.
Baca juga: Warga Minta Presiden Jokowi Bangun Pabrik Rumput Laut, TPI, hingga Sekolah di Kampung Nelayan
Sementara itu, Presiden Joko Widodo, yang diwawancarai awak media secara doorstop, usai bertemu dengan para nelayan mengakui sudah merangkum semua keluhan, masukan dan berbagai aspirasi masyarakat di Kampung Nelayan Kelurahan Mamburungan, Tarakan.
Ia menitikberatkan pada keluhan soal solar subsidi yang kerap tidak didapatkan para nelayan.
"Itu langsung saya instruksikan ke Menteri untuk menyelesaikan keluhan daripada nelayan ini," ujar Presiden Jokowi.
Presiden melanjutkan, penambahan kuota BBM bersubsidi nantinya akan dibahas lebih lanjut mengingat informasi yang ia dapatkan dari para istri nelayan sore tadi, masih banyak belum terakomodir BBM subsidi dan untuk membeli BBM non subsidi dianggap terlalu mahal.
Persoalan kedua yang sempat dirangkum olehnya yakni peremajaan alat tangkap atau sarana dan prasarana yang dibutuhkan para nelayan di Kota Tarakan dan khususnya di Kampung Nelayan.
"Kami selesaikan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) nanti siapkan motor-motor dengan kekuatan diminta tadi 15 PK perlu beberapa yang diperbaharui," ungkapnya.
Baca juga: Warga Kampung Nelayan Tarakan tak Sabar Sampaikan Permintaan Khusus pada Presiden Jokowi
Awak media juga turut menyinggung progress Jembatan Bulan yang sempat digaungkan sejak beberapa tahun lalu.
Menurut Presiden Jokowi, pihaknya nanti akan melihat situasi.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, dan Wali Kota Tarakan Khairul.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Presiden Jokowi
Kampung Nelayan
Tanjung Pasir
nelayan
Tarakan
Kaltara
rumput laut
BBM Bersubsidi
Presiden Joko Widodo
TribunKaltara.com
PLTA Senilai Rp 40 Triliun di Mentarang Mulai Dibangun, Direncanakan Dua Jalur Transmisi Listrik |
![]() |
---|
Tanda Persaudaraan 2 Negara, Jokowi Sebut PLTA Mentarang Simbol Kerjasama Baik Indonesia-Malaysia |
![]() |
---|
Tinjau Progres Pembangunan KIPI, Presiden Jokowi Beber Target Operasional |
![]() |
---|
Pangdam VI Mulawarman Turun Langsung Pimpin Pengamanan Kunjungan Kerja Presiden Jokowi di Kaltara |
![]() |
---|
Jokowi Hadiri Groundbreaking PLTA Mentarang, Intip Spesifikasi hingga Kecamatan Terdampak di Malinau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.