BPS Malinau Sebut Nihil Kemiskinan Ekstrem, Bupati Malinau Ungkap Tren Ekonomi Daerah Tumbuh Positif

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Angka kemiskinan ekstrem di Malinau, Kalimantan Utara turun pada tahun 2022 menjadi nol persen.

Hasil survei BPS Malinau, tingkat kemiskinan ekstrem di Malinau nihil setelah ditekan nol persen berbanding angka 2021 yakni 0,94 persen.

Saat dikonfirmasi, Bupati Malinau, Wempi W Mawa menerangkan data BPS terkait nol kemiskinan ekstrem dipaparkan dalam Rakor bersama Menko PMK di Kaltara pada Senin (6/3/2023) lalu.

Menurutnya, tren penanganan kemiskinan berprogres cukup baik, khususnya setelah pemerintah mencabut status PPKM tahun lalu.

Baca juga: Sebut Ada 25 Organisasi, Pembaruan Daftar OKP, KNPI Malinau Target Rampung Semester Pertama 2023

"Data ini kita paparkan dalam rapat. Jadi mengacu data BPS, tingkat kemiskinan ekstrem di Malinau penanganannya cukup. Hasil survei, angka kemiskinan ekstrem kita sudah tidak ada," ujarnya, Minggu (12/3/2023).

Secara umum, ada penurunan angka kemiskinan di Bumi Intimung berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional akhir 2022.

Data BPS Malinau 2023, Jumlah penduduk miskin pada tahun 2022 berjumlah 5,93 ribu atau 6,64 persen dari total penduduk Malinau.

Tahun 2021 lalu, penduduk miskin di Malinau berjumlah 6,39 ribu atau 7,30 persen, berkurang 0,66 persen poin pada tahun 2022.

Wempi W Mawa menerangkan pekerjaan rumah bersama adalah meminimalisir angka kemiskinan di daerah. Melalui pengentasan yang terarah.

Baca juga: Konferensi Cabang Perdana, Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama Pilih Ketua Pertama di Malinau

"Artinya kita cukup kuat dalam kondisi saat ini. Kita tidak boleh berpuas diri, karena saya yakin apa yang sudah dicapai ini ditingkatkan lagi supaya ketahanannya terjaga.

Ini juga sejalan dengan salah satu butir dari visi pemerintah daerah, agar masyarakatnya sejahtera," ungkapnya.

Kabupaten Malinau Kalimantan Utara merupakan kabupaten kedua di Indonesia yang menekan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen setelah Kabuoaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.

(*)

Penulis : Mohammad Supri