Berita Tarakan Terkini

Empat Tahun tak Terlihat, Kemenag Kaltara Usulkan Pemantauan Hilal 1 Syawal di Atas Gedung Tinggi

Kemenag Kaltara mengusulkan lokasi untuk pemantau hilal 1 Syawal leboh baik dipindahkan di atas gedung tinggi. Sebab empat tahun tidak terlihat hilal.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Lokasi pemantauan hilal direncanakan berpindah tempat dari sebelumnya selama empat tahun berlangsung di Taman Berlabuh Kota Tarakan 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Memasuki tahun keempat,  hasil rukyatul hilal di Taman Berlabuh Kota Tarakan, Kalimantan Utara tak bisa terlihat walau tercatat berdasarkan perhitungan BMKG Kaltara, ketinggian hilal mencapai 7 derajat pada Rabu (22/3/2023).

Kantor Kanwil Kemenag Kaltara melakukan evaluasi dan mengusulkan agar ada perpindahan lokasi pemantauan hilal untuk 1 Syawal mendatang.

Disampaikan H. Muhammad Saleh, Kabid Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Kaltara, dalam pertemuan Bersama Wali Kota Tarakan dan BMKG Tarakan, 1 Syawal mendatang dijadwalkan kegiatan pemantauan hilal berada di gedung-gedung tinggi salah satunya SwisBelhotel.

Dikatakan H. Muhammad Saleh, Kabid Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Kaltara, sebenarnya pihaknya sampai saat ini masih menelusuri lokasi yang cocok untuk melakukan pemantauan hilal.

Baca juga: Hasil Penghitungan Ketinggian Hilal 7 Derajat, BMKG Tarakan Beber Pantauan Terkendala Cuaca

"Dan kami beri masukan, insyaAllah awal Syawal penentuannnya jika bisa mengadakan di atas SwisbelHotel atau Paradise Hotel, ini kami coba jajaki karena memang keterbatasan dana," urai H.Muhammad Saleh.

Juga selain itu tentu harus ada rekomendasi izin pemilik hotel sehingga ia berharap Pemkot Tarakan turut membantu.

"Kita cari dulu, kalau memungkinkan di atas hotel ada rooftop, kita akan usahakan satu Syawal nanti mudahan bisa terlihat di sana," terangnya.

Baca juga: Hasil Rukyatul Hilal di Kaltara Sama dengan Tahun 2022, Tunggu Hasil Sidang Isbat, Besok Puasa?

Sementara itu, Wali Kota Tarakan, dr.H.Khairul membenarkan pihaknya sudah sempat berbincang terkait perubahan lokasi rukyatul hilal nanti.

"Akan ada beberapa alternatif disampaikan salah satunya Gedung Gadis di rooftop. Atau bisa juga di Mall Pelayanan Publik atau di Swisbel dan Paradise Hotel. Nanti dicari gedung tinggi dan disurvei semua mana yang memungkinkan," jelasnya.

Ia menjelaskan, itu menjadi salah satu pilihan tempat yang sudah ditawarkan untuk digunakan penentuan 1 Syawal mendatang.

"Kemarin posisi hilal di 7 derajat mestinya sudah bisa melihat, tempat kita memang terhalang dengan Pulau Besar Kalimantan," akunya.

Lokasi pemantauan hilal direncanakan berpindah tempat dari sebelumnya selama empat tahun berlangsung di Taman Berlabuh Kota Tarakan
Lokasi pemantauan hilal direncanakan berpindah tempat dari sebelumnya selama empat tahun berlangsung di Taman Berlabuh Kota Tarakan (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Sehingga ia pada dasarnya menyetujui usulan dari pihak Kemenag Kaltara dan sudah berbicara pula dengan pihak BMKG Kaltara.

"Beberapa tempat alternatif sudah saya bicara dengan Kepala BMKG, seperti di Gedung Gadis, atau di MPP di atas ada rooftop, nanti disurvei Bersama BMKG mana kira-kira cocok. Kalaupun di Swisbel pun boleh," terangnya.

Namun lanjutnya jika bisa, sebaiknya menggunakan fasilitas pemerintah sehingga tidak memerlukan perizinan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved