Wawancara Eksklusif

Fenomena Perang Sarung di Momen Ramadhan Meresahkan Warga Balikpapan, Ada Batu di Dalam Bundelan

Fenomena perang sarung bisa muncul momen Ramadhan, tak terkecuali di Balikpapan, Kalimantan Timur. Namun perang sarung ini meresahkan masyarakat.

Editor: Sumarsono
IST/tangkap layar
Bhabinkamtibmas Graha Indah, Balikpapan, Aiptu Wempi Antariksa saat hadir dalam podcast di Studio Tribun Kaltim, belum lama ini. 

Saya kira sarung kosong terus buat iseng-iseng begitu pak?

Mana ada. Karena begini, fenomena yang terjadi bukan hanya anak itu aja. Karena pertemanan itu, jadi anak-anak itu campurlah.

Saya tanya tu, dari Gunung Polisi lah, lebih jauh lagi. Intinya saya kasih tau mereka, kasihan orang tua. Ini bulan suci, mending cari pahala. 

Mereka pamitnya sama orangtua itu apa, bilang tarawih. Dia berkelit kalau sudah selesai. Lho, bukan masalah sudah selesai.

Tapi saya nggak yakin kalau kamu berangkat tarawih. Kamu pasti dihubungin ini sama temanmu buat kumpul. Ujung-ujungnya mengiyakan.

Saya pendekatannya persuasif, karena kalau anak-anak itu dikerasin makin jadi.

Baca juga: Kasus Anak Berhadapan Hukum Kian Marak di Malinau, Terbaru, Remaja Diduga Terlibat Curanmor

Saya tanya, kalau kepalanya bocor kena sarung itu, yang ngerawat siapa kalau bukan orangtua. Saya suruh pulang, minta maaf sama orangtua, terus belajar.

Saya sampaikan begitu. Mereka pamit, saya tungguin di situ sampai mereka clear. Saya bilang ke Pak RT supaya diantisipasi, takutnya pindah.

Karena ini terjadi tadi malam. Anak ini ngumpul di Taman Sari. Saya datangin, larian dia. Pokoknya terhambur.

Ada yang lari ke masjid, ada yang kemana. Habis itu saya lapor ke Pak RT, kalau anak-anak itu sudah pergian.

Tapi nggak lama anak-anak itu muter, balik lagi ke tempat itu lagi. Jadi akhirnya saya juga membuat imbauan menyikapi permasalahan ini.

Karena ini berbahaya sekali, memang harus ada strategi. Apalagi ini anak-anak di bawah umur. Akhirnya saya membuat video pendek.

Video pendek ini seperti apa isinya?

Imbauan saja. Saya meminta tolong kepada orangtua, termasuk semuanya, untuk semakin mengawasi puta-putri. Tanpa keperdulian orangtua, sulit.

Mereka ngumpulnya jam berapa?

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved