Wawancara Viral
Kisah di Balik Pembongkaran Pembatas Perumahan Wika dan Pemda, Belasan Tahun Warga Dibatasi Tembok
Molornya pengerjaan proyek Daerah Aliran Sungai atau DAS Ampal di Jl MT Haryono, Balikpapan membuat akses jalan di kawasan tersebut tak kunjung dibuka
TRIBUNKALTARA.COM - Molornya pengerjaan proyek Daerah Aliran Sungai atau DAS Ampal di Jl MT Haryono, Balikpapan membuat akses jalan di kawasan tersebut tak kunjung dibuka.
Imbasnya warga yang akan melawati jalan tersebut terpaksa memutar dan berimbas kemacetan di sejumlah jalan alternatif.
Upaya mengurai kemacetan dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan.
Diantaranya dengan membongkar tembok perumahan yang sudah belasan tahun membatasi warga di Perumahan Wika dengan perumahan Praja Bhakti Pemda pada Selasa (28/3/2023) lalu.
“Inikan dampak dari pembangunan proyek DAS Ampal yang masih belum tuntas dan tidak sesuai dengan schedule-nya,” papar Ketua Forum RT Perumahan Wika, H Slamet Iman Santoso kepada Tribun Kaltim.
Bagaimana cerita pembongkaran tembok pembatas itu, berikut petikan wawancara bersama Slamet Iman Santoso.
Baca juga: Aksi Kasmadi Viral Jadi Pawang di Proyek DAS Ampal: Cuaca Kok Dijadikan Alasan, Ini kan Proyek Besar
Adakah instruksi khusus untuk membuka jalur dengan membongkar tembok pemisah itu?
Sebelumya diminta oleh Dinas PU Balikpapan, melalui Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud telah melakukan mediasi, koordinasi kepada kami.
Bagaimana bisa jalan itu bermanfaat untuk umat. Kami dihubungi Dinas PU, kami menjawab sepanjang saudara kami di Praja Bhakti ikhlas, kami warga Wika sepakat dan tidak ada masalah dengan itu.
Namun kita belajar dari keadaan yang ada, jangan sampai lagi menimbulkan konflik atau gesekan baru.
Kami juga memberikan pemahaman pada warga kami, RT 15. Kondisi ini memang yang kita pilih dan diminta oleh wali kota dan dikoordinasikan kepada RT setempat.
Sore harinya, juga ada pak camat, lurah, mempertemukan kami 2 RT untuk men-deal-kan terkait surat Wali Kota Balikpapan itu.
Dan yang menjadi persoalan lagi adalah, inikan dampak dari pembangunan proyek DAS Ampal yang masih belum tuntas dan tidak sesuai dengan schedule-nya.