Wawancara Viral

Kisah di Balik Pembongkaran Pembatas Perumahan Wika dan Pemda, Belasan Tahun Warga Dibatasi Tembok

Molornya pengerjaan proyek Daerah Aliran Sungai atau DAS Ampal di Jl MT Haryono, Balikpapan membuat akses jalan di kawasan tersebut tak kunjung dibuka

Editor: Sumarsono
IST/tangkap layar
Tembok pembatas antara Perumahan Pemda dan Perumahan Wika Balikpapan dijebol menggunakan alat berat, sehingga masyarakat bisa kembali menggunakan akses masuk dari arah Balikpapan Baru menuju Kampung Timur, Balikpapan Utara. 

Kami sangat mendukung pemerintah kota. Niatnya bagus untuk mengatasi banjir. Tapi juga harus dibarengi dengan komitmen pelaksana, yaitu kontraktor.

podcast tembok
Ketua Forum RT Perumahan Wika, H Slamet Iman Santoso mengungkap alasan pembukaan kembali tembok pembatas perumahan yang sudah belasan tahun ditutup dalam talkshow Tribun Kaltim Viral of The Week, 29 Maret lalu.

Bagaimana tanggapan warga, mengingat kawasan perumahan yang tertutup itu diminta jadi jalan umum sementara?

Awalnya, saya harap ketika proyek ( DAS Ampal ) ini berjalan ada koordinasi lintas sektoral, bersama mencari solusi.

Alternatif apa saat jalan (depan Global) itu ditutup. Dan saat jalan itu ditutup, saya saja tidak mengetahui.

Saat jalan itu ditutup, kan jadinya ribuan kendaran masuk lewat (Perumahan Wika). Awalnya motor lewat jalan Balikpapan Baru itu.

Baca juga: Kecelakaan Truk Bermuatan Kontainer Seberat 22 Ton Jepit Mobil di Balikpapan, Polisi Beber Kronologi

Dua arah. Tanpa ada pengawalan dari instansi terkait. Bagaimana kami menghadapi kondisi seperti itu? 

Karena kami cinta kota ini, untuk membantu masyarakat, kami buka los dari pagi. Ketika seminggu kami buka, kami berharap pihak terkait bantu kami juga.

Ada petugaslah di situ membantu kami. Satu Minggu kami tunggu, tidak ada sama sekali petugas datang ke situ. Untuk itu kami ambil inisiatif. Kami tutup lagi per jam, seperti biasa.

Apa warga sudah legowo dengan kenyamanan yang terganggu?

Kalau dibilang legowo, tidak seperti awalnya yang hanya sedikit volume kendaraan yang lewat. Bagi warga tidak terlalu, namun riskan untuk anak-anak warga yang mengenakan jalan tersebut.

Kalau dari Perumahan Wika, berarti lewat Praja Bhakti lewatnya?

Kalau roda 4 kita cari jalan lain. Yang bisa lewat situ hanya roda dua saja.

Apakah dengan rubuhnya tembok ini, mempersatukan warga Wika dan Praja Bhakti, mengingat sempat terjadi konflik?

Rasulullah mengajarkan untuk tetap menjaga ukhuwah, silahturahim. Apalagi kita bertetangga.

Setelah normalisasi jalan MT. Haryono ini kembali bagus, kami akan melakukan koordinasi ulang tentang rekayasa alur jalan Praja Bhakti. Kami berharap ada solusi terbaik untuk membantu umat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved