PMI Dideportasi dari Tawau

BP3MI Nunukan Harap Pelni Beri Tambahan Kuota Penumpang Bagi PMI: Biar Bisa Lebaran di Kampung

BP3MI Nunukan harap PT Pelni berikan tambahan kuota penumpang bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Tawau, Senin (11/04/2023).

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / FELIS
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Nunukan, dr Baharullah bersama Kepala BP3MI Nunukan, Kombes Pol F Jaya Ginting menanyakan kondisi PMI yang tak bisa berjalan, di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Selasa (11/04/2023), sore. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nunukan harap PT Pelni berikan tambahan kuota penumpang bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Tawau, Senin (11/04/2023).

Kepala BP3MI Nunukan, Kombes Pol F Jaya Ginting mengatakan dirinya sudah melakukan koordinasi dengan PT Pelni Nunukan agar memberikan tambahan kuota penumpang bagi 182 PMI.

Lebih lanjut Ginting menyampaikan alasan meminta kuota tambahan penumpang, agar ratusan PMI tersebut bisa berada di kampung halaman sebelum Hari Raya Idul Fitri.

"Pelni Nunukan sudah koordinasi dengan General Manager PT Pelni di pusat untuk penambahan kuota penumpang sehingga bisa memuat semua PMI sebelum lebaran," kata Ginting kepada TribunKaltara.com, pukul 20.30 Wita.

Baca juga: Aktif Bergerak di Perbatasan, Perumda Tirta Taka Nunukan Kembali Raih Top BUMD Award 2023

Lanjut Ginting,"Biar bisa lebaran di kampung. Mudahan PT Pelni di pusat bisa setuju untuk penambahan kuota penumpang," tambahnya.

Ginting menyampaikan alternatif kedua bila tak disetujui penambahan kuota penumpang, maka pemulangan 182 PMI menggunakan kapal swasta dengan mengutamakan tujuan provinsi terdekat.

"Alternatif kedua kami pulangkan pakai kapal swasta, tapi untuk tujuan provinsi terdekat. Seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara," ucapnya.

Dari 182 deportant PMI, 143 diantaranya laki-laki, lalu perempuan 30 orang. Anak laki-laki 6 orang dan anak perempuan 3 orang.

Ratusan deportant PMI tersebut sebagian besar berasal dari Sulawesi Selatan sebanyak 77 orang.

Lalu menyusul Kalimantan Utara sebanyak 56 orang. Kemudian Nusa Tenggara Timur 34 orang. Sulawesi Barat 7 orang. Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara masing-masing 3 orang. Nusa Tenggara Barat 2 orang.

Baca juga: Aktif Bergerak di Perbatasan, Perumda Tirta Taka Nunukan Kembali Raih Top BUMD Award 2023

"Besok kami interview mereka di Rusunawa Nunukan. Kami data kembali sebelum dipulangkan ke kampung halamannya," ungkap Ginting.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved