Regasifikasi LNG
Wali Kota Harapkan Keberadaan Penyimpanan dan Regasifikasi LNG, Jamin Kestabilan Listrik di Tarakan
Wali Kota Tarakan Khairul hadir dalam peresmian penyimanan dan regasifikasi LNG Tarakan di Kalimantan Utara. Tak lagi bergantung ke Bunyu.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN-Multiangle- Pemkot Tarakan menyambut kehadiran penyimpanan dan regasifikasi LNG Tarakan. Adanya regasifikasi LNG diharapkan bisa menjadi jaminan kestabilan kelistrikan di Tarakan, Kalimantan Utara.
Wali Kota Tarakan Khairul menyampaikan selama ini PLN Tarakan bergantung suplai gas dari Pertamina di Bunyu. Kemudian jbanyak persoalan teknis yang terjadi. Dalam catatan sejarah belasan tahun silam, Tarakan punya rekam jejak bersama PLN yang diharapkan tidak terulang.
"Kita punya pengalaman tidak enak. Tahun 2012-2013 terjadi pemadaman bergilir sampai tiga bulan. Persoalannya, gas dari Bunyu, diover ke sini dan ini perjalanan jauh. Menyeberang lautan, di bawah laut. Karena gas ini adalah assosiated gas, gas disuplai dari hasil pemisahan produk sampingan minyak, produksinya tidak stabil," ungkap Khairul.
Belum lagi, dari segi kualitas dan kuantitasnya. Termasuk jika terjadi penurunan tekanan disebut blackout, biasanya langsung padam. Sehingga terjadi padam hidup.
Baca juga: BREAKING NEWS Peresmian Fasilitas Penyimpanan dan Regasifikasi LNG Digelar di Tarakan
"Persoalan tekanan ini karena dikirim dari jauh, dari seberang pulau dan menyebabkan sering bermasalah gas ini. Makanya pada saat saya menjabat langsung diskusi dengan PLN. Kalau kita terus tergantung dengan gas apalago posisi gas saat itu begitu, ya tidak mungkin bisa stabil," bebernya.
Apalagi gas ini bersifat flotile. Kadang hilang timbul. Dan hampir semua pembangkit dulu di PLN Tarakan semuanya menggunakan gas.
Maka saat itu setelah diskusi, dibentuklah Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG). Ketika misalnya terjadi penurunan tekanan gas, maka pembangkit diesel menggunakan BBM yang dioperasikan.
"Jadi kalau gasnya turun, dieselnya menyala. Wala0un mesin PLTMG belum seluruhnya belum bisa mengkaver seluruhnya. Karena waktu itu beban puncak 43 MW. Sekarang sudah naik, mungkin di 57 MW. Itupun tidak termasuk perusahaan besar yang punya power plan sendiri seperti PRI," ujarnya.
PT PRI diketahui memiliki mesin berkekuatan 250 MW. Angka ini cukup besar. Sementara, Tarakan memiliki 62 MW gabungan antara gas dan diesel.

Orang nomor satu di Tarakan ini mengingatkan agar hal ini dapat dicermati. Pasalnya suka tidak suka, Tarakan sentral bisnis ada 40 persen PDRB Kaltara dibantu dan disumbang dari Tarakan.
Diantaranya penyumbang dari sektor industei, sektor pertumbuhan perdagangan dan jasa dan perumahan.
Wali Kota Tarakan berharap jangan sampai perencanaan PLN tertinggal oleh perkembangan pertumbuhan.
"Karena nanti balik lagi seperti dulu. Peristiwa beberapa tahun lalu. Oleh karena itu, saya kira yang dilakukan PLN melalui regasifikasi adalah suatu terobosan baru, memberikan jaminan lebih pasti walaupun posisi fasilitas ini hanya sebagai pendukung dan masih diharapkan dari gas Pulau Bunyu," tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.