Hari Buruh 2023
Peringati Hari Buruh Sedunia 1 Mei, Puluhan Dosen Tergabung dalam KIKA Sampaikan 3 Pernyataan Sikap
Ikut memperingati Hari Buruh Sedunia, 1 Mei 2023 hari ini, puluhan dosen dari berbagai universitas tergabung dalam KIKA sampaikan 3 pernyataan sikap.
TRIBUNKALTARA.COM – Ikut memperingati Hari Buruh Sedunia, 1 Mei 2023 hari ini, puluhan dosen dari berbagai universitas ternama tergabung dalam KIKA sampaikan tiga pernyataan sikap.
Hari ini, Senin 1 Mei 2023 merupakan Hari Buruh Sedunia atau dikenal dengan May Day yang akan diperingati oleh ribuan, bahkan ratusan ribuan buruh atau pekerja di Indonesia.
Lantas bagaimana dengan akademisi atau dosen, apakah juga akan mengambil bagian pada momentum hari buruh ini?
Puluhan dosen yang tergabung dalam Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik ( KIKA ) akan menyampaikan tiga pernyataan sikap terkait Hari Buruh Sedunia ini.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah yang tergabung dalam KIKA mengatakan, setidaknya ada 3 alasan mendasar mengapa kalangan dosen di Indonesia ikut bergabung merayakan hari buruh.
Baca juga: Sambut Hari Buruh 2023, Kumpulan Pantun Berisi Pesan Motivasi untuk Perjuangan Para Pekerja
Pertama, dosen juga buruh.
Mengutip definisi standar mengenai buruh, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 angka 6 UU Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh juncto UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Siapapun yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain, maka ia adalah seorang buruh.
Berdasarkan definisi tersebut, maka dosen adalah buruh.
Polisi juga buruh, tentara juga buruh, dan para ASN yang bekerja di kantor-kantor Pemerintahan itu pun juga buruh.
Kedua, dosen harus berserikat.
Karena berserikat inilah, maka dosen harus berhimpun dan belajar bersolidaritas dengan sesama buruh lainnya.
John Ingelson dalam buku, “Buruh, Serikat, dan Politik: Indonesia pada 1920an-1930an”, mengisahkan bagaimana buruh-buruh di sektor publik, terutama guru, adalah termasuk kelompok orang Indonesia paling pertama yang membentuk serikat.
Secara umum, pasca 1926 serikat-serikat buruh sektor publik mendominasi gerakan buruh.
Baca juga: Peringati Hari Buruh, Massa Aliansi Parlemen Jalanan Datangi Kantor Gubernur Kaltara, Tuntut ini
Tiga pengorganisiran sektor publik terbesar ketika itu adalah Jawatan Kereta Api, Jawatan Pos, serta Departemen Pendidikan.
Sebagian besar buruh-buruh sektor publik tersebut memiliki tingkat upah yang rendah, ketidakpastian kerja, tanpa tunjangan dan dukungan dana pensiun serta liburan-liburan.
Pada tahun 1930 an, lebih dari 40.000 orang Indonesia bekerja sebagai guru sekolah negeri, dimana sebagian besarnya guru desa atau asisten guru dengan upah rendah.
Ketiga, dosen harus bersatu.
Setumpuk persoalan yang kerap dihadapi dosen hari-hari belakangan ini, harus disuarakan.
"Karena itu, dosen butuh persatuan. Bersatu dengan sesama dosen, sekaligus bersatu dengan sesama buruh lainnya.
Hanya dengan persatuanlah, posisi tawar kita jauh lebih kuat.
Masalah beban administratif, masalah kesejahteraan, masalah kebebasan akademik, hingga masalah regulasi yang merugikan dosen semacam PermenPAN-RB Nomor 1 Tahun 2003.
Hanya mungkin kita perjuangan jika kita bersatu," beber pria yang akrab disapa Castro ini, Sabtu (29/4).
Baca juga: Momen May Day, Empat Kegiatan di 4 Titik, Berikut 8 Tuntutan Disuarakan Dalam Seruan Aksi Hari Buruh
Wadah persatuan tentu saja melalui serikat buruh, dengan serikatlah, persatuan mampu dibangun, dan solidaritas dapat terbentuk.
Sebab buruh tidak mengenal warna kulit, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan. Semua sama, Buruh.
Demikian dengan dosen yang tidak boleh dipisahkan dengan warna jas almamater.
Buruh juga tidak mengenal batas-batas wilayah, pun demikian dengan dosen yang tidak dibatasi dengan sekat-sekat kampus.
"Oleh karena itu, kami dari Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik ( KIKA ) menyatakan sikap," tegas Castro.
Tidak hanya dosen, tapi tenaga kependidikan juga harus didorong untuk bersama-sama membangun serikat.
KIKA juga menyerukan kepada semua dosen-dosen di Indonesia, untuk bergabung ke dalam aksi-aksi peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei. (uws)
Baca artikel dan berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News
Hari Buruh Sedunia
dosen
Universitas Mulawarman
KIKA
pernyataan sikap
Herdiansyah Hamzah
Hari Buruh Internasional
Cara Unik Memperingati Hari Buruh Sedunia di Kaltim, Bagikan Sembako, Doorprize hingga Bedah Rumah |
![]() |
---|
May Day, Momentum Membangun Wirausaha Baru |
![]() |
---|
May Day 2023, Buruh Speedboat Berharap Ada Ketetapan Tarif Jasa di Seluruh Pelabuhan Tana Tidung |
![]() |
---|
Peringati May Day, Polres Nunukan Beri Tumpeng ke Buruh TKBM di Dermaga Pelabuhan Tunon Taka |
![]() |
---|
Jelang May Day 1 Mei, Puluhan Ribu akan Gelar Aksi Demo Undang Capres 2024, Serentak di 38 Provinsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.