Berita Nunukan Terkini

Peringatan Hardiknas 2023, Ketua PGRI Nunukan Singgung 24 Episode Merdeka Belajar Ala Menteri Nadiem

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Nunukan, Abdul Wahid singgung 24 episode merdeka belajar ala Menteri Nadiem Makarim.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / FELIS
Perwakilan siswa SD yang mengikuti upacara dalam rangka Hardiknas di halaman Kantor Bupati Perwakilan siswa SD yang mengikuti upacara dalam rangka Hardiknas, Selasa (02/05/2023), pagi. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Nunukan, Abdul Wahid singgung 24 episode merdeka belajar ala Menteri Nadiem Makarim.

Abdul Wahid menjelaskan dalam sambutan Mendikbud Ristekdikti Nadiem Makarim, ada perubahan besar dalam capaian pemerintah selama tiga tahun terakhir.

Perubahan yang dimaksud yakni ada sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan.

"Yang kita harapkan bukan banyaknya program yang diluncurkan kementerian dalam hal ini pemerintah. Tapi punya dampak positif nggak kepada peserta didik. Ketika siswa lulus SMP atau SMA, apa yang dia dapatkan?," kata Abdul Wahid kepada TribunKaltara.com, Selasa (02/05/2023), pukul 15.00 Wita.

Baca juga: Peringati Hardiknas 2023, Wabup Nunukan Akui Masih Perlu Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Guru

Menurut Abdul, hal yang paling utama pasca siswa lulus sekolah adalah beretika di masyarakat.

"Persoalan etika, sopan santun, itu yang paling utama. Begitu anak lulus SMA, perilakunya bisa diterima nggak di masyarakat," ucapnya.

Selain itu, Abdul menuturkan bahwa pendidikan tak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah atau satuan pendidikan semata.

Melainkan harus bergerak bersama dalam memberikan dampak positif yang luas kepada peserta didik.

"Sesuai tema Hardiknas yakni 'Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar. Jadi tugas mencerdaskan kehidupan bangsa itu tugas bersama, baik pemerintah, masyarakat, termasuk peserta didik sendiri," ujarnya.

Dalam setiap program pendidikan yang diluncurkan kata Abdul, membutuhkan kompetensi tenaga pendidik.

Sehingga Abdul menegaskan, wajib bagi para guru untuk mengupgrade ilmu pengetahuan dan tatkala penting juga harus berinovasi.

"Kunci dari merdeka belajar adalah memerdekakan para guru dan siswa. Siswa diminta berinovasi dan memaksimalkan bakat yang dimilikinya. Sedangkan guru dibebaskan berinovasi untuk mencapai target atau memaksimalkan potensi yang dimiliki siswanya," tuturnya.

Buka Kuota PPPK Guru Tiap Tahun

Abdul mengaku bahwa tiap tahun jumlah guru, utamanya tenaga honorer di Kabupaten Nunukan berkurang.

Hal itu disebabkan lantaran status guru honorer yang belum terikat ditambah upah yang diterima tiap bulannya tergolong kecil.

Baca juga: Keberangkatan 7 Speedboat Reguler Rute Nunukan-Tarakan Hari Ini, 2 Armada Pagi Bawa 145 Penumpang

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved