Berita Tarakan Terkini

Fenomena Masyarakat saat Kebakaran Sering Sulitkan Pemadam, PMK Tarakan: Perlu Mitigasi

PMK Tarakan mengimbau masyarakat tidak bertindak gegabah melakukan pemadaman saat terjadi kebakaran, perlu ada pemahaman mitigasi.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com / Andi Pausiah
Kabid Pemadaman Kebakaran pada Satpol PP dan PMK Tarakan, Eko P Santoso. (TribunKaltara.com / Andi Pausiah) 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Pemadam Kebakaran Kota Tarakan yang tergabung dalam Satpol PP dan PMK mengimbau masyarakat tidak bertindak gegabah melakukan pemadaman ketika terjadi kebakaran.

Begitu juga dalam hal akses jalan, masyarakat diharapkan membuka selebar-lebarnya kepada mobil pemadam untuk bisa dioperasikan petugas dalam penanganan kebakaran.

Ini disampaikan Kabid Pemadaman Kebakaran Pada Satpol PP dan PMK Tarakan, Eko P Santoso kepada TribunKaltara.com , Senin (8/5/2023).

Setiap terjadi kebakaran, masyarakat ustru memenuhi dan memadati lokasi kejadian, sehingga menyulitkan pemadan mengakses area.

Ada pula masyarakat yang tak sabar, karena berupaya membantu memadamkan api tanpa memperhatikan keamanan dan keselamatan diri.

Kabid Pemadam Kebakaran, Eko P Santoso mengatakan masyarakat harus diberikan pemahaman dalam hal mitigasi.

"Masyarakat perlu tahu, bahwa tidak semua ketika ada kebakaran langsung dilakukan penyemprotan akrena ada teknik. Apakah sprey, jet.

Dalam upaya pemadaman, kesalahan dalam metode pemadaman justru seringkali menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar," ungkap Eko.

Kebakaran yang terjadi di RT 6 Kelurahan Sebengkok Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (29/4/2023) malam.
Kebakaran yang terjadi di RT 6 Kelurahan Sebengkok Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (29/4/2023) malam. (DOKUMENTASI PMK TARAKAN)

Baca juga: BREAKING NEWS Kebakaran di Sebengkok Tarakan, 1 Rumah Hangus Terbakar, 2 Bangunan Terdampak

Ia juga mengingatkan, kesalahan dalam melakukan pemadaman api, bisa berujung potensi kerugian lebih besar.

"Ini kadang harus disadari semua pihak, percayakan semua pada petugas kami atau relwan pemadam kebakaran setidaknya punya kompetensi dasar, selanjutnya serahkan ke petugas kami yang sudah professional," kata Eko P Santoso.

Ia menambahkan, aksi cepat tanggap ketika pemadam belum tiba, sebenarnya sah-sah saja, tetapi harus dilakukan dengan sistem pemadaman secara diri berbasis masyarakat., yakni yang memiliki mitigasi supaya mengurangi risiko.

"Jika masyarakat punya kemampuan pemadaman mandiri dengan baik dan benar, dengan metode yang benar, alat benar dan tepat, dampak risiko kebakaran diharapkan bisa sedikit," ujarnya.

Cara tersebut juga sangat membantu meringankan tugas PMK di lapangan, sehingga perlu adanya peran masyarakat sebagai relawan untuk menciptakan keselamatan kebakaran di lingkungannya.

"Titik api awal muncul bisa dilakukan pemadaman dengan baik dan benar," kata Eko P Santoso.

Selama 2023, tercatat lima kali kebakaran dengan kerugian yang bervariasi, terbaru di Kelurahan Juata Laut pada Minggu (7/5/2023) kemarin siang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved