Berita Tarakan Terkini

Fenomena Masyarakat saat Kebakaran Sering Sulitkan Pemadam, PMK Tarakan: Perlu Mitigasi

PMK Tarakan mengimbau masyarakat tidak bertindak gegabah melakukan pemadaman saat terjadi kebakaran, perlu ada pemahaman mitigasi.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com / Andi Pausiah
Kabid Pemadaman Kebakaran pada Satpol PP dan PMK Tarakan, Eko P Santoso. (TribunKaltara.com / Andi Pausiah) 

Eko menceritakan proses pemadaman saat terjadi kebakaran di Juata Laut.

Informasi kebakaran diterima berdasarkan laporan pengaduan warga ke Pos PMK Sektor Utara sekira pukul 12.20 WITA. Kemudian tim bergerak ke lokasi respons time layanan dengan waktu kurang lebih tujuh menit sampai di TKP.

Lokasinya di salah satu perusahaan coldstorage pengolahan ikan bandeng dari produk segar ke produk beku.

"Informasi dari Dansek PMK Utara, sekitar 12.20 WITA, sampai di TKP 12.27 WITA. Pukul 13.00 WITA api sudah bisa dikendalikan, yang terbakar adalah kardus di lantai dua. Kardus adalah bahan mudah terbakar," ucapnya.

Dugaan sementara, penyebab api kemungkinan karena konsleting listrik, namun PMK masih harus melakukan investigasi lebih lanjut.

"Karena yang terbakar merupakan bahan kertas, sehingga sempat personel harus mengurai karena kardus tersembunyi cukup banyak. Tingkat kerusakan gedung terbakar, hanya di media khususnya kardus di lantai dua.

Mungkin konsleting, dugaan karena itu kemungkinan tapi itu nanti masih harus dibuktikan dengan hasil investigasi kami maupun dengan pihak kepolisian," ungkap Eko P Santoso.

Pasca terbakar kondisi kediaman Muktar di RT 6 Jalan Diponegoro Sebengkok AL Kelurahan Sebengkok Kota Tarakan.
Pasca terbakar kondisi kediaman Muktar di RT 6 Jalan Diponegoro Sebengkok AL Kelurahan Sebengkok Kota Tarakan. (DOKUMENTASI PMK TARAKAN)

Baca juga: Empat Kebakaran di Tarakan selama April 2023, Warga Diimbau Lapor Call Center 112, Gratis

Kecepatan waktu tanggap respons kebakaran ditangani Sektor Utara,  lantaran sebelumnya unit di Mako PMK Kampung Satu dibantu unit Brigade Pertamina langsung meluncur ke utara.

"Membawa suplai bahan baku air untuk penyemprotan. Ada empat unit suplai truk, satu dari sektor utara, dua dari Mako PMK Kampugn satu 10 ton dan 5 ton dan satu dari BPBD dan satu dari Unit Fire Truck dari Pertamina," kata Eko P Santoso.

Kondisi cuaca maupun temperatur menjadi salah satu faktor memungkinkan terjadinya perambatan.

Ketika ada informasi kejadian kebakaran, tim pemadam kebakaran tak ingin mengambil risiko dan menyadari air baku di Utara menipis, sehingga segera disuplai dari Mako Kampung Satu.

"Ada tiga unit suplai, satu 10 ton dan dua lagi 5 ton. Sampai bisa diproses pendinginan dan overhaul cukup," ujarnya.

Menurut Eko P Santoso, kebakaran itu tidak menyebabkan perambatan ke bangunan lainnya, meski area pabrik atau gedung terbakar berdekatan dengan permukiman warga di sana.

Menurutnya, tim PMK menerapkan sistem isolasi, yakni semua sisi diamankan sehingga tidak sampai terjadi sebaran api.

Baca juga: Libur Liga 1, Intip Gaya Kapten Borneo FC Diego Michiels Bantu Warga Padamkan Kebakaran di Samarinda

"Ini salah satu metode pemamadan yang ada sesuai SOP.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved