Pemindahan IKN

Otorita IKN Gandeng Bank Asia Permudah Investor Masuk IKN Nusantara, Buat Platform Data Geospasial

Otorita IKN ( Ibu Kota Nusantara ) menandatangani nota kesepahaman dengan Bank Asia (ADB) untuk pembuatan Platform Data Geospasial.

Editor: Sumarsono
IST/instagram/nyoman_nuarta
Desain Istana Negara di IKN Nusantara karya Nyoman Nuarta. Otorita IKN menandatangani nota kesepahaman dengan Bank Asia (ADB) untuk pembuatan Platform Data Geospasial. Hal itu akan mempermudah investor mengakses informasi terkait IKN Nusantara. 

TRIBUNKALTARA.COM, BALIKPAPAN - Otorita IKN ( Ibu Kota Nusantara ) menandatangani nota kesepahaman dengan Bank Asia (ADB) untuk pembuatan Platform Data Geospasial.

Hal itu akan mempermudah investor dalam mengakses informasi terperinci terkait IKN Nusantara.

Selain itu, kesepakatan kerja sama tersebut juga melingkupi aspek lingkungan untuk menuju IKN Nusantara sebagai kota hutan netral karbon.

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono mengatakan, nota kesepahaman itu ditandatangani olehnya dan Vice President ADB Ahmed M Saeed di Incheon, Korea Selatan, pada Jumat (5/5/2023).

Bambang Susantono menjelaskan, dalam kerja sama tersebut ada tiga hal yang disepakati.

Pertama, Bank Asia (ADB) bisa berkontribusi dalam perencanaan kota baru dengan membuat Platform Data Geospasial.

Baca juga: Apa Kabar Peminatan dan Realisasi Investasi di IKN Nusantara?

”Itu untuk memfasilitasi minat investor dan penilaian keselarasan rencana detail tata ruang (RDTR) dengan masterplan Nusantara,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (7/5/2023).

Data geospasial itu nantinya mencakup informasi dan gambaran lokasi IKN Nusantara yang akan disesuaikan dengan RDTR.

Dengan demikian, investor bisa dengan mudah mengetahui informasi rinci mengenai lokasi mana saja yang potensial untuk investasi, lengkap dengan kondisi lahan, ketersediaan air, dan informasi lainnya.

Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal TNI (Purn) Moeldoko meninjau progres pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Kamis (9/2/2023).
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal TNI (Purn) Moeldoko meninjau progres pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Kamis (9/2/2023). (Tribun Kaltim/Dwi Ardianto)

Menurut Bambang Susantono, kerja sama itu dilakukan untuk memberikan dukungan pengembangan IKN Nusantara sebagai kota hutan netral karbon.

Adapun kesepakatan kedua adalah Bank Asia (ADB) bakal berkontribusi dalam penyusunan regionally and locally determined contributions (RLDC).

Itu merupakan analisis komprehensif di tingkat kota untuk mencapai target nol emisi karbon Indonesia pada 2060.

Baca juga: 182 Investor Minati Proyek Pembangunan IKN Nusantara, Terbanyak Bidang Teknologi dan Energi

Selain itu, agar wilayah IKN Nusantara bisa mencapai netral karbon pada 2045.

Terakhir, dalam nota kesepahaman tersebut, keduanya sepakat memanfaatkan peluang untuk memobilisasi pembiayaan.

Hal ini termasuk potensi pembiayaan iklim, kemitraan pemerintah dan badan usaha, serta mengaktifkan dukungan pembangunan lingkungan.

”Bermitra dengan lembaga internasional seperti Bank Asia (ADB) membantu IKN Nusantara berkontribusi pada agenda global untuk mengatasi perubahan iklim, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Bambang.

Vice President ADB Ahmed M Saeed mengatakan, IKN Nusantara memberi peluang unik dalam membangun sebuah kota, terutama dalam perencanaan, pengembangan, dan pembiayaan kota.

Baca juga: IKN Nusantara Jadi Target Mega Proyek bagi Investor Jepang, Korea Selatan Investasi Rp 94 Triliun

Menurut dia, kerja sama ini bisa turut mewujudkan pembangunan IKN Nusantara yang berkelanjutan melalui potensi fasilitas pembiayaan iklim serta kemitraan publik dan swasta.

”Bank Asiah (ADB) dengan senang hati mendukung Otorita IKN dalam mengembangkan rencana yang efektif untuk mewujudkan visinya untuk kota hutan yang cerdas dan netral karbon,” ujar Ahmed.

Dalam paparannya di 56th ADB Annual Meeting, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menjelaskan, IKN Nusantara dibangun sebagai kota hijau berkelanjutan dan berketahanan.

Hal itu dilakukan dengan mempertahankan 65 persen area sebagai hutan tropis, 10 persen kawasan hijau dan produksi pangan, serta 25 persen kawasan kota.

Baca juga: Lagi, Dua Investor Ikut Menggarap Proyek IKN Nusantara, Segera Bangun 15 Tower Hunian untuk ASN

Adapun untuk mencapai netral karbon pada 2045, Ali mengatakan, bakal dilakukan dengan berbagai upaya penghutanan kembali sejumlah area hutan yang sudah beralih fungsi.

Dalam program tersebut, pihaknya juga akan melibatkan masyarakat.

”IKN Nusantara melakukan transformasi peradaban pembangunan melalui keseimbangan pemanfaatan teknologi dan kelestarian alam,” ujar Ali. (Tribunkaltim/kps)

Baca artikel dan berita menarik Tribun Kaltara di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved