Berita Daerah Terkini

Kisah Ruspendy, Guru Honor di Perbatasan Kaltim,Terkendala Internet Hasil Ujian Diantar ke Kecamatan

Suka duka Ruspendy, guru honorer di perbatasan Kaltim-Kalsel, tepatnya di Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Ruspendy (tengah), guru SD Negeri 008 Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kaltim bersama murid-muridnya. 

Jaraknya dari SD Negeri 008 Desa Muara Andeh ke Kantor Kecamatan Muara Samu sekitar kurang lebih 40 kilometer tanpa jalan beraspal atau beton.

Jika hujan lebat atau angin kencang, Ruspendy harus menginap agar berkasnya tak rusak, sekelumit kendala ini saat ditanya, ia tak sedikitpun mengeluh.

Malah menganggap ini sebuah perjuangan, agar anak-anak didiknya tetap bisa mengetahui nilai yang telah diraih selama menempuh pendidikan di bawah asuhannya.

Baca juga: Profil Margaret, Bidan Perbatasan Raih Penghargaan Perempuan Berprestasi Bidang Kesehatan Nasional

"Berpacu sama alam, kondisi cuaca juga. Bisa nginap juga di jalan. Kalau hujan, jalan tanah merah itu (sudah proses pengerasan) akan berbahaya dilalui.

Pengumpulan naskah UN di kecamatan, 40 kilometer bisa dilintasi, didampingi kepala sekolah," jelasnya.

Ada pula alasan menyentuh Ruspendy yang diutarakannya, mengapa terus menjadi pengajar di daerah paling ujung Bumi Etam ini.

Ia melihat, ada empat RT di Desa Muara Andeh yang rata-rata merupakan orang tua murid-muridnya.

Semuanya juga terlihat punya semangat untuk membangun Indonesia dan Kaltim, termasuk usaha-usaha sektor pertanian orang tua murid yang ingin maju.

Ruspendy, guru SD Negeri 008 Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kaltim, daerah perbatasan Kaltim-Kalsel.
Ruspendy, guru SD Negeri 008 Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kaltim, daerah perbatasan Kaltim-Kalsel. (Tribun Kaltim)

"Bersemangat menjaga hutan dan belajar, mereka ini yang membuat saya juga termotivasi terus mengajar.

Ya memang saya masih guru honorer, tetapi selama ini saya tidak membeda-bedakan biarpun saya honor kinerja saya terus tingkatkan seperti PNS.

Saya tidak memilih-milih kerjaan, selagi saya masih bisa membantu negara ini, saya akan terus membantu," sambung Ruspendy.

Baca juga: Penyerahan SK PPPK Guru  di Kalimantan Timur, Hetifah: Perjuangan Panja Guru Honorer Belum Selesai

Rombongan Pemprov Kalimantan Timur dan Pemkab Paser pernah datang ke Desa Muara Andeh pada 2022 silam.

Selama Ruspendy menjadi guru, ia sangat senang ada kunjungan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Bupati Paser Fahmi Fadli beserta jajaran OPD kala itu.

"Masyarakat di sini ingin melihat gubernur ternyata batal. Seperti tidak percaya kami di ujung kampung ini didatangi dulu," ucapnya.

Sempat disampaikannya terkait impiannya dan masyarakat Desa Muara Andeh sejak dahulu, memiliki infrastruktur jalan yang mulus.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved