Penyelamat Malaysia ke Pemkot Tarakan
Rombongan Penyelamat Malaysia Sambangi SAR Tarakan, Bakal Bangun Kantor di Malinau dan Tana Kuning
n Jabatan Bomba dan Penyelamat Malaysia atu JBPM Kunjungi Kantor SAR Tarakan dengan melihat armada yang dimiliki Kansar Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
lihat foto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Kunjungan lokasi ketiga rombongan Jabatan Bomba dan Penyelamat Malaysia (JBPM) bergeser ke Kantor SAR Tarakan. Setelah sebelumnya dari lokasi kedua, Mako Kampung Satu Kota Tarakan setelah sebelumnya dari Pemkot Tarakan, Rabu (24/5/2023).
Di sini tampak Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril didampingi Kasi Ops Pencarian dan Penyelamatan, Dede Hariana dan jajaran pejabat lainnya ikut menyambut kedatangan rombongan.
Dikatakan Syahril, Kepala Kansar Kota Tarakan usai kegiatan kunjungan, untuk wilayah perairan, pihaknya rutin melaksanakan kegiatan bersama untuk evakuasi korban tenggelam di perairan. Begitu juga di perairan perbatasan Malaysia dan Indonesia, tepatnya di Nunukan.
Baca juga: Kunjungi Tarakan, Tim Penyelamat Malaysia Berkesempatan Melihat Truk Fire Pertamina EP Tarakan Field
"Kami beberapa kali terima informasi ada kunjungan kerja sama dengan pemerintah Malaysia dan selama ini kita berjalan sangat solid dengan mereka," terang Syahril.
Ia melanjutkan, atensi di wilayah perairan Nunukan, korban dievakuasi karena jatuh dari kapal atau hilang kontak dari nelayan penjaring.
"Yang mencari ikan di laut dan hanyutnya sampai ke Malaysia. Dari sisi kerja sama, dengan Malaysia kami sudah ada kerja sama khususnya rescue dari Malaysia dan kami intens melakukan latihan bersama," terangnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Tim Penyelamat Malaysia Kunjungi Pemkot Tarakan, Bahas Keamanan dan Keselamatan
Tahun 2022 kemarin sudah ada latihan bersama di perairan Kaltara dan tahun 2023 ini sudah ada latihan bersama untuk komunikasi. "Jadi sementara berjalan untuk latihan Malaysia-Indonesia (Malindo). Rescue Malaysia ini sementara sudah berjalan," terangnya.
Hari ini dari SAR Tarakan menampilkan dua armada yakni dua unit mobil dan alat peralatan rescue untuk evakuasi reruntuhan gedung dan alat di perairan.
"Peralatan terbatas untuk yang ditampilkan di PMK," terangnya.
Namun selanjutnya di Kansar Tarakan, pihaknya sudah memberikan gambaran bagaimana kondisi peralatan yang dimiliki termasuk pengenalan Kansar Tarakan kepada rombongan.
Ia menambahkan, alutsista SAR Tarakan saat ini sudah cukup dimiliki karena didukung dengan KN SAR Seta dan ada ABK 18 orang. "Kami didukung juga dengan RIB ada 4, dan RBB 1 unit, perahu karet ada 8, ada juga aqua eye, alat komunikasi dan udah dibagi di wilayah perbatasan Malaysia-Indonesia di Nunukan," terangnya.
Ia menambahkan saat ini untuk kantor saat ini, pihaknya juga fokus membangun kerja sama dengan Malinau. "Kami lagi lobi ke pemda untuk meminta pos unit di sana. Sama di Tana Kuning. Pos SAR, kita mengutamakan keselamatan orang dimana kita mengedepankan respons cepat," tegasnya.
Baca juga: Soal Wacana Syarat Terbaru Masuk Malaysia, Konsulat RI di Tawau: Tunggu SOP Kerajaan Negeri Sabah
Di Tarakan misalnya, untuk aksi ke Malinau ketika ada laporan dari Malinau masuk ke Tarakan terlalu jauh mempengaruhi juga respons time. Sehingga lanjutnya jika ada pos unit di Malinau misalnya, maka respons time bisa lebih cepat.
"Respons time kita tidak bisa lebih 25 menit," ujarnya.
Ia menambahkan, personel nanti pasti akan digeser ke unit baru jika nanti unit pos yang diajukan sudah dibangun.
"Alutsista di sini juga digeser ke sana. SDM kita ada 82 personel, ditempatkan di kapal, kantor SAR Tarakan dan Nunukan," tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
