Berita Kaltara Terkini

Sudah Layani 728 Orang di Kaltara Sejak Januari 2023, Program Dokter Terbang Tambah 15 Lokasi Baru

Layanan kesehatan ke wilayah pedalaman, perbatasan dan daerah terpencil melalui Program Dokter Terbang, akan dilaksanakan tahun ini.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / EDY NUGROHO
Ilustrasi - Pelayanan kesehatan secara gratis yang dilaksanakan di salah satu desa di Kaltara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Layanan kesehatan ke wilayah pedalaman, perbatasan dan daerah terpencil melalui program Dokter Terbang Kalimantan Utara ( Pro Lentera Ku), kembali akan dilaksanakan tahun ini.

Bahkan informasi dari Dinas Kesehatan Kaltara, lokasi layanan akan ditambah.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltara, Usman mengatakan, sejak Januari 2023 hingga per akhir April lalu, melalui program ini telah melayani sebanyak 728 warga di sejumlah wilayah yang menjadi sasaran.

Seperti diketahui, selain dokter umum, dalam pelayanan Pro Lentera Ku melibatkan dokter spesialis. Seperti Spesialis Penyakit Dalam, jantung, kandungan, dan anak.

Baca juga: Info Cuaca Kaltara Rabu 31 Mei 2023, Pagi hingga Siang Cerah, Waspadai Hujan di Malam Hari

Disebutkan, tahun ini akan menambah 15 lokasi baru untuk dikunjungi.

Usman mengungkapkan, Pro Lenteraku bertujuan memberikan kemudahan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Utamanya warga di daerah yang selama ini sulit dijangkau layanan kesehatan.

Dalam program ini, dengan menerjunkan para dokter spesialis dan petugas medis, melakukan jemput bola memberikan pelayanan kesehatan dengan langsung mengunjungi rumah warga hingga ke pelosok desa terisolir.

Menurutnya, gerakan jemput bola ini dinilai sangat penting dilakukan. Karena jauhnya jarak tempuh yang dialami masyarakat setempat khususnya yang tinggal di wilayah perbatasan.

“Dari segi biaya, program ini juga sangat membantu. Periode tahun 2019 hingga 2021 saja misalnya, anggaran yang dihabiskan untuk layanan berobat gratis ini sebesar Rp 5,15 miliar. Estimasi biaya jika masyarakat berobat secara mandiri ke rumah sakit terdekat itu bisa menelan biaya Rp 21 miliar,” tutur Usman.

Sejak mulai mengudara, lewat program ini terlayani 265 orang, tahun 2015 menjadi 767 orang, dan tahun 2016 sebanyak 475 orang.

Tahun 2017 program ini kembali dilaksanakan, dengan jumlah pasien yang terlayani sebanyak 1.872 orang. Kemudian di tahun 2018 sebanyak 2.677 orang, di 2019 sebanyak 2.779 orang, di 2020 sebanyak 4.854 orang, di 2021 sebanyak 1982 orang, lalu di 2022 sebanyak 1.916 orang.

Usman mengaku dalam pelaksanaannya, Prolentera bukan tanpa terkendala. Kondisi geografis yang luas dan medan yang berat, membuat para petugas harus bekerja keras.

“Melewati sungai, kadang harus melewati jeram. Begitu juga yang lewat darat. Namun, Pemprov sudah bertekad memberikan kemudahan akses layanan kesehatan kepada masyarakat. Ini sebagai bentuk komitmen, agar layanan kesehatan bisa dinikmati seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

Ditambahkan, Pemprov Kaltara memberi perhatian besar dalam upaya meningkatkan pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat di perbatasan.

Merupakan provinsi perbatasan, Kaltara memiliki dua Kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Yaitu Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau, yang memiliki luas wilayah 56.427 kilometer persegi.

Baca juga: Gubernur Zainal Serahkan Sertifikat Lahan Pembangunan Kejati Kaltara, Berharap Tahun 2024 Terelisasi

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved