Seluk Beluk Suku Punan Batu
Dedikasi Datu Karim, Pewaris Tradisi Kesultanan Bulungan Dampingi Suku Punan Batu
Sosok Datu Karim, pewaris tradisi Kesultanan Bulungan dampingi Suku Punan Batu. Berdedikasi memasok sembako hingga membantu pertolongan orang sakit.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Ingatan Datu Karim masih jelas saat pertama kali mengunjungi tempat tinggal Suku Punan Batu di Hulu Sungai Sajau, Bulungan.
Walau usianya menginjak usia 70 tahun, Datu Karim tetap lugas mengisahkan perjumpaannya dengan Suku Punan Batu di belantara Kalimantan.
Sekira tahun 1965, orang tua Datu Karim mengajaknya menyambangi Suku Punan Batu.
Ketika itu, akses menuju lokasi Suku Punan Batu harus ditempuh dalam waktu sepekan, menaiki perahu dayung dari Tanjung Selor.
Orang tua Datu Karim yakni Datu Digedung adalah keturunan dari Sultan Bulungan, generasi keempat yang melanjutkan relasi dengan Suku Punan Batu.
Diketahui, relasi Kesultanan Bulungan dengan Suku Punan Batu ysudah terjadi sejak 1872.
Kala itu Suku Punan Batu menemukan sarang burung walet dari hutan yang bernilai harganya.
Lewat pihak Kesultanan Bulungan, sarang burung walet dan hasil hutan tersebut dipasarkan.
Sebagai balasannya Kesultanan Bulungan menyediakan barang-barang mulai dari garam hingga tembakau kepada Suku Punan Batu.
Istilah 'Sikil Maulana' pun disematkan kepada Suku Punan Batu sebagai penanda kedekatan antara Kesultanan Bulungan dengan Suku Punan Batu.
Datu Karim menuturkan, ia melanjutkan tradisi keluarganya untuk menjalin relasi dengan Suku Punan Batu.
Niat itu ia kokohkan di tahun 1993, saat Datu Karim yang telah memiliki jabatan sebagai PNS di Pemkab Bulungan, memutuskan untuk kembali menyambangi Suku Punan Batu secara rutin.
"Lalu saat saya masih PNS saya sudah mulai masuk ke sini lagi, jadi datangnya tiap Sabtu Minggu, dan sejak saya pensiun dari PNS tahun 2008 saya akhirnya full di sini," ujar Datu Karim.

Baca juga: Siapa Suku Punan Batu? Mengenal Pemburu Peramu Terakhir di Kalimantan
Menurutnya menjalin relasi dan memperoleh kepercayaan dari Suku Punan Batu bukanlah pekerjaan yang mudah.
Datu Karim perlu meyakinkan Suku Punan Batu bahwa kedatangannya memiliki maksud baik.
Tak Hanya Cari Makan, Suku Punan Batu Andalkan Hutan untuk Pakaian hingga Alat Musik |
![]() |
---|
Berburu di Hutan: Seni Bertahan Hidup Suku Punan Batu di Belantara Kalimantan |
![]() |
---|
Siapa Suku Punan Batu? Mengenal Pemburu Peramu Terakhir di Kalimantan |
![]() |
---|
Suku Punan Batu Minta Hutan Dijaga: Kalau Tidak Ada Matilah Kami |
![]() |
---|
Ketika Hutan tak Lagi Menjanjikan Bahan Makanan Bagi Suku Punan Batu, Ubi dan Lalihi Sulit Dicari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.