Kebakaran Lahan di Tarakan

Waspada Kebakaran Lahan di Musim Kering, BPBD Tarakan Imbau Masyarakat Jangan Asal Bakar Lahan

Pasca musim penghujan, kini mulai memasuki musim kering. BPBD Tarakan ingatkan warga tak sembarangan membakar lahan atau menyalakan api.

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Aktivitas masyarakat Kota Tarakan memasuki musim kering atau beberapa hari tak diguyur hujan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Pasca musim penghujan, kini mulai memasuki musim kering.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan mengingatkan warga untuk tak sembarangan membakar lahan atau menyalakan api di tengah kondisi beberapa hari terakhir Tarakan tak diguyur hujan.

Kepala BPBD Tarakan, Yonsep memaparkan, selama satu bulan ke depan masyarakat harus bersiap menghadapi kekeringan.

"Kekeringan ini sudah mulai sebenarnya. Kemarin kebakaran lahan di Kampung Satu Gunung Slipi dan Pantai Amal, kemungkinan akan terjadi kebakaran lingkungan.

Kami berharap agar apa yang disampaikan melalui surat imbauan harus disampaikan melalui Lurah dan masyarakat," beber Yonsep.

Baca juga: Modus Pinjam Motor, Pria di Tarakan Nekat Gadai Tanpa Izin Pemilik, Satu Bulan Baru Diciduk

Ia lebih lanjut menjelaskan, bahwa terhadap kondisi kekeringan bisa disebabkan terjadi kurangnya bahan baku air dan kebakaran lahan yang dapat membahayakan usaha masyarakat seperti kebun dan sebagainya.

Sehingga ia mengimbau sekali lagi kepada masyarakat agar dapat menyediakan kolam di sekitaran lahan sehingga hal tak diinginkan seperti kebakaran lahan terjadi, ada air penampungan yang bisa diambil.

"Karena mobil (Damkar) tidak bisa masuk, sehingga kalau ada kolam bisa mempercepat kerja kami untuk memadamkan api," katanya.

Untuk diketahui, saat ini kawasan yang rawan kebakaran di Tarakan ialah Juata, Pantai Amal dan Mamburungan.

Jika melihat pergerakan informasi saat ini, kekeringan akan terjadi pada bulan ini hingga bulan depan sebab El Nino telah masuk ke Sulawesi.

"Diperkirakan 2 sampai 3 bulan ke depan akan kering," terangnya.

Ia juga menjelaskan terkait titik rawan longsor saat musim penghujan tiba.

BPBD dalam hal ini sudah melakukan pemetaan.

Baca juga: 3 Speedboat Reguler Pagi Muat 193 Penumpang dari Nunukan Menuju Tarakan, Ini Jadwal Keberangkatan

Termasuk melakukan sosialisasi kepada daerah yang berpotensi tanah longsor, seperti Karang Anyar, Karang Balik, Sebengkok dan Kampung Satu.

Ia menyebutkan, ada empat titik yang rawan longsor susulan terhadap peristiwa rentetan yang terdahulu.

“Kalau BPBD penanganannya untuk sementara, ada yang bantuan penutupan permukaan dan memberikan bantuan karung untuk mencegah percepatan longsor susulan.

Untuk permanen penanganan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) dan Permukiman Penduduk (Perkim) Tarakan,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved