Kebakaran Lahan di Tarakan
Empat Hektare Lahan di Kampung Enam Tarakan Hangus Dilalap Api, Diduga Sengaja Dibakar
Polisi Hutan UPT KPH Tarakan menjelaskan empat hektare lahan hangus dilalap api dalam insiden kebakaran lahan di RT 19 Kelurahan Kampung Enam.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Kebakaran lahan terjadi di Jalan Latimojong II RT 19 Kelurahan Kampung Enam diperkirakan terjadi sejak pukul 15.00 WITA sore tadi, Kamis (24/8/2023).
Kurang lebih empat hektare lahan terbakar dilaporkan petugas dari polisi hutan UPT KPH Tarakan.
"Menurut informasi kebakaran mulai pukul 15.00 di kelurahan kampung 6 jalan Latimojong II RT 19," beber Edy, polisi hutan UPT KPH Tarakan mewakili Kepala UPT KPH Tarakan, Ridwanto Suma.
Edy menyebutkan, dugaan sementara ada unsur kesengajaan dari masyarakat.
Meski demikian, kebakaran lahan tersebut berada di luar kawasan hutan lindung.
"Jadi khusus semak belukar, di sekitar ada kebun-kebun masyarakat. Kalau info dari lapangan pemiliknya warga jalan Latimojong II RT 15, status kawasan itu apa, kami nggak paham, mungkin teman-teman pemerintah kota mungkin yang paham," ungkap Edy.

Baca juga: BREAKING NEWS, Kebakaran Lahan Semak Belukar di Tarakan, Polisi Hutan Gerak Cepat Padamkan Api
Diketahui jumlah titik api dalam insiden kebakaran lahan tersebut hanya satu, namun kondisi cepat menyebar, sehingga berkembang menjadi empat titik api.
"Jadi sekitar 4 titik, empat hektare empat titik spot titik api. Alhamdulillah sampai detik ini kami balik pukul 20.00 WITA, api sudah padam semua walaupun kondisi air sangat minim karena tidak ada sumber air di sana jadi kita manfaatkan rawa-rawa itu dan sungai-sungai kecil untuk dimanfaatkan airnya," ucapnya.
Polisi hutan yang melakukan pemadaman kebakaran lahan tersebut menggunakan cara manual, yakni menyemprot air dengan pompa punggung hingga ranting kayu yang dipukul-pukulkan ke api.
"Selain secara mekanis teman-teman juga padamkan secara manual. Jadi api-api kecil supaya nggak besar secara manual main pukul dan menggali air untuk dialirkan ke penampungan yang lebih besar," ungkapnya.

Baca juga: Waspada Kebakaran Lahan di Musim Kering, BPBD Tarakan Imbau Masyarakat Jangan Asal Bakar Lahan
Ia menambahkan, dari mesin ke titik api memiliki jarak hampir satu kilo meter, sehingga harus mempersiapkan selang cukup panjang dan terjangkau sampai ke lokasi TKP.
"Kalau jarak dari jalan besar aspal daerah Amal sekitar 3 KM ke lokasi titik api. Dari permukiman warga dari lokasi kebakaran tadi hampir satu kilo meter.
Kalau untuk kebun-kebun dan pondok pondok ada di situ, cuma yang terbakar semak belukar. Dari hutan lindung jauh, kalau dari hutan kota kurang tahu," ujarnya.
Adapun estimasi pemadaman menghabiskan waktu empat jam berjibaku dengan api.
"Kami bergerak ke lokasi pukul 16.00 WITA. Info yang kami dapat kebakaran pukul 15.00 WITA. Jadi teman-teman dapat info, kami perintahkan teman-teman untuk cek ke lapangan didapat titiknya di mana, baru kita bergerak ke lokasi," pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok tribunkaltara.com
YouTube Shorts TribunKaltara.com
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
Selama Delapan Bulan, Terjadi 15 Kali Kebakaran Lahan di Tarakan, Sanksi Rp 500 Juta Bagi Pelaku |
![]() |
---|
BREAKING NEWS, Kebakaran Lahan Semak Belukar di Tarakan, Polisi Hutan Gerak Cepat Padamkan Api |
![]() |
---|
Waspada Kebakaran Lahan di Musim Kering, BPBD Tarakan Imbau Masyarakat Jangan Asal Bakar Lahan |
![]() |
---|
Waspada Kebakaran Lahan dan Hutan! Berikut Sembilan Hot Spot yang Terpantau di Kalimantan Utara |
![]() |
---|
Agustus Ini, Dua Kali Kebakaran Lahan di Juata, Kepala BPBD Tarakan Imbau Warga Jangan Asal BakarĀ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.