Cerita Pelajar Tarakan Berhasil Juara I MTQ ke-VIII Kaltara, Lomba Syahril Qur’an Putra dan Putri

Muhammad Arif sebagai pensyarah mengungkapkan, kemarin di tingkat provinsi masing-masing memberikan keterwakilannya satu kelompok putera dan puteri.

Ia yang saat ini akan naik kelas sebelas di SMKN 2 Tarakan, mengakui persiapannya banyak sekali. Karena untuk level provinsi harus menghapal empat konsep.

“Waktunya lumayan lama apalagi anggota baru. Kita susah nyatukan chemistry-nya karena dalam syarhil quran perlu chemistry ada namanya harmonisasi. Namun semua bisa terlewati. Kalau saya sebagai pensyarahnya,” ungkap Muhammad Arif.

Ia melanjutkan, inti dakwah yang disampaikan adalah melihat fenomena digital dimana sebagai generasi milenial maka yang diusung adalah dakwah di era digital, dalam perjalanan dakwah dan memilih konsep itu.

“Secara umum disampaikan bagaimana remaja sekarang mengenai dakwah, dan kasus pendakwah yang kadang membuatperpecahan di antara masyarakat karena menebar fanatisme yang terlalu tinggi, diharapkan adanya dakwah disampaikan semoga generasi milenial terbuka persoalan dakwah secara langsung dan media sosial dan lebih kreatif menghadapi zaman milenial dan digital,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah