Berita Bulungan Terkini

Dengar Curhatan Pasien Gagal Ginjal, Syarwani: Sebulan Habiskan Jutaan Rupiah untuk Biaya Cuci Darah

Bupati Bulungan menerima curahan hati seorang pasien, yang sudah 2 tahun ini melakukan rutin cuci darah, di sela meresmikan unit layanan hemodialisa.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / EDY NUGROHO
Bupati Bulungan Syarwani saat berdialog dengan pasien yang sedang mendapat penanganan cuci darah di RSD Tanjung Selor. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Di sela meresmikan unit layanan hemodialisa atau cuci darah di RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, Senin (26/06/2023), Bupati Bulungan Syarwani menyempatkan untuk meninjau fasilitas ini, sekaligus berdialog dengan pasien yang sedang ditangani.

Dalam kesempatan itu, Bupati Bulungan menerima curhatan (curahan hati) dari seorang pasien, yang sudah 2 tahun ini melakukan rutin cuci darah.

Akibat penyakit gagal ginjal yang dideritanya.

Karena di Bulungan, dalam hal ini di RSD Tanjung Selor belum ada, dirinya harus ke Tarakan untuk melakukan cuci darah.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Lili Suryani Sebut Logistik TPS Lokasi Khusus di Bulungan Tunggu Petunjuk KPU RI

Biaya pelayanan di rumah sakit, dikatakan, memang tidak bayar.

Karena sudah ada asuransi BPJS kesehatan.

Namun demikian biaya untuk akomodasi dan transportasi tetap harus dikeluarkan.

Diungkap pasien itu, keluarganya harus menyewa tempat di Tarakan dengan harga sewa Rp 1,2 juta per bulan.

Karena kalau mau menginap di hotel atau penginapan, biaya lebih besar.

Selama kurang lebih 2 tahun ini, dirinya harus rutin cuci darah, karena ginjalnya sudah tidak berfungsi normal.

Sebulan bisa 6-7 kali. Bahkan bisa saja seminggu dua kali.

Selain biaya inap, biaya transportasi dari Tanjung Selor - Tarakan juga cukup tinggi.

Setiap bulannya harus mengeluarkan jutaan rupiah.

Bahkan bisa lebih dari Rp 5 juta.

Dia bersyukur, meski harapannya bisa sembuh dari sakitnya dan tidak perlu cuci darah lagi, paling tidak dengan adanya layanan hemodialisa di Tanjung Selor, biaya yang dikeluarkan sangat jauh berkurang.

"Kalau doa kami, harapan kami ya jangan lagi lah cuci-cuci darah lagi, berharap sembuh. Adanya alat ini di sini sekarang, ya sangat membantu. Bisa hemat jutaan, karena tidak lagi harus ke Tarakan," kata pasien itu di depan bupati dan jajarannya.

Mendengar curhatan warganya ini, Bupati Syarwani merasa sangat terharu.

Fasilitas yang diresmikan ini, benar-benar sangat besar manfaatnya untuk masyarakat.

"Saya sangat terharu, kita tidak bisa bayangkan, bagaimana kalau kita berada pada posisi pasien. Kita sangat merasakan apa yang menjadi beban selama ini yang dirasakan oleh masyarakat Bulungan ketika menjalankan hemodialisa di Tarakan," ungkap Syarwani.

Saat ini jumlah pasien Hemodialisa sekitar 30 orang.

Namun jumlah itu bukan angka yang statis, setiap harinya bakal bertambah.

Baca juga: Ditanggung BPJS Kesehatan, Layanan Cuci Darah di RSD Tanjung Selor untuk Warga Bulungan Gratis

Diharapkan Syarwani unit layanan ini juga harus dipikirkan ke depannya.

Meskipun dengan adanya alat hemodialisa sudah dapat membantu warga masyarakat Bulungan yang membutuhkan layanan cuci darah.

"Untuk SDM yang sudah ada beberapa perawat yang sudah dilatih. Dan sebelum alat ini diopersionalkan sudah ditingkatkan kompetensi para perawatnya khusus penangan HD ini," ujarnya.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved