RSD Tanjung Selor Kini Miliki Alat Cuci Darah, Pasien tak Perlu Lagi Dirujuk ke Tarakan

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Bupati Bulungan Syawani meresmikan pengoperasian unit hemodialisa atau unit pelayanan cuci darah di UPTD Rumah Sakit Daerah (RSD) Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, Senin (26/06/2023).

Kehadiran unit layanan cuci darah ini, sudah sejak lama dinantikan. Karena dinilai sebagai layanan yang sangat dibutuhkan masyarakar. Utamanya, bagi warga yang menderita sakit dan mengharuskan cuci darah rutin. Seperti penyakit gagal ginjal salah satunya.

Syarwani mengatakan, kehadiran layanan cuci darah sudah sejak lama dinantikan. Bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai bupati.

"Selama ini, masyarakat kita yang membutuhkan pelayanan cuci darah harus ke Tarakan. Memang untuk biaya pelayanannya gratis. Tapi biaya akomodasi ke sana, seperti transportasi, biaya inap dan lain sebagainya cukup besar. Bagaimana kalau misalkan seminggu dua kali harus cuci darah," ungkap bupati, menceritakan latar belakang digenjotnya pengoperasian layanan hemodialisa di RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.

Baca juga: Soal Obat Gagal Ginjal Akut, Cuci Darah Hanya Untuk Bobot 15 Kg ke Bawah, Ini Kata Dinkes Kaltara

Dikatakan Syarwani, pengadaan alat cuci darah sendiri sudah dilakukan sejak lama. Namun sebelum bisa dioperasikan, membutuhkan proses penyiapan yang cukup panjang.

Mulai dari penyiapan sarana prasarana pendukung, kemudian sumber daya manusia (SDM), juga berkaitan dengan perizinan atau sertifikasi.

"Karena ini peralatan kesehatan, yang berhubungan dengan nyawa. Memang semua perlu kehati-hatian. Dan alhamdulillah, sudah lengkap dan sekarang bisa dioperasikan melayani masyarakat," kata Bupati Bulungan.

Syarwani pun menyampaikan apresiasi, dan ucapan terima kasih kepada jajaran RSD Tanjung Selor yang telah bekerja keras, hingga akhirnya bisa mengoperasikan unit layanan hemodialisa ini.

Baca juga: RSD dr H Soemarno Sosroatmojo Miliki Layanan Cuci Darah, Tapi Belum Beroperasi, Penyebabnya Ini 

"Perlu saya tegaskan, kehadiran unit pelayanan baru ini bukan untuk gagah-gagahan, bukan untuk menaikkan status rumah sakit atau apa lah. Yang terpenting di sini adalah, bagaimana masyarakat yang membutuhkan terlayani. Warga yang ingin cuci darah, tidak perlu lagi ke Tarakan dengan biaya tinggi. Cukup di Tanjung Selor saja," ungkap Syarwani.

Dengan adanya fasilitas layanan itu, ia meyakini juga akan meringankan beban masyarakat, karena tak harus melakukan perawatan untuk pengobatan itu keluar daerah atau dirujuk. 

Ia menambahkan, Pemerintah Daerah akan terus berupaya meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana, serta kualitas pelayanan di RSD Tanjung Selor.

Di tempat sama, direktur RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor dr Widodo Darmo Sentono SpJP FIHA mengatakan, untuk saat ini, unit layanan hemodialisa di rumah sakit itu baru dengan kapasitas 5 bed (tempat tidur). Ke depan, menyesuaikan kebutuhan masyarakat, tentu akan ditingkatkan.

Untuk SDM, jelas dia, unit layanan ini dilengkapi dengan dokter dan beberapa perawat yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan, sekaligus memiliki sertifikasi.

"Untuk dokter penanggung jawab, untuk sementara masih kita percayakan kepada dr. Gusti Hariyadi Maulana, MSc, SpPD-KGH. Jadi belau bertanggung jawab di dua rumah sakit. Yaitu, RSUD Tarakan dan di Tanjung Selor ini," kata Widodo.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut, Dinkes Nunukan Minta Warga tak Panik, Lakukan Ini jika Telanjur Minum Praxion

Selain melayani pasien, warga Kabupaten Bulungan, unit layanan ini juga melayani warga dari Tana Tidung, bahkan dari Berau, Kaltim.

Dijelaskannya, hemodialisa adalah terapi untuk menggantikan kerja dari ginjal. Yaitu menyaring dan membuang sisa – sisa metabolisme dan kelebihan cairan, membantu menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh serta membantu menjaga tekanan darah. Atau istilah awamnya, cuci darah.

(*)

Penulis: Edy Nugroho