Soal Obat Gagal Ginjal Akut, Cuci Darah Hanya Untuk Bobot 15 Kg ke Bawah, Ini Kata Dinkes Kaltara

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kemenkes mengungkapkan akan mendatangkan obat Fomepizole untuk perawatan pasien gagal ginjal akut.

Diketahui penyakit gagal ginjal akut menyerang usia anak di sejumlah daerah di Indonesia.

Tercatat sudah ada 133 anak yang menjadi korban jiwa akibat penyakit itu.

Di Kaltara pihak Dinkes Kaltara mencatat sudah ada satu kasus positif dan satu kasus suspek gagal ginjal akut.

Baca juga: Penyebab Meninggalnya Warga Bunyu Suspek Gagal Ginjal Akut, Dinkes Kaltara Tunggu Hasil Investigasi

Kepala Dinkes Kaltara Usman mengatakan pihaknya meyakini Kemenkes telah melakukan pendataan terkait lokasi distribusi obat gagal ginjal akut.

Dinkes Kaltara berharap nantinya distribusi obat gagal ginjal akut itu juga akan dikirimkan ke Kaltara.

"Kalau obat, saya kira dari Kemenkes akan mendistribusikan," kata Usman, Senin (24/10/2022).

"Dari Kemenkes juga sudah melakukan pemetaan terkait daerah-daerah yang ada kasusnya," ungkapnya.

Terkait perawatan dengan metode hemodialisa atau cuci darah, Usman memastikan fasilitas tersebut tersedia di RSUD dr Jusuf SK, Tarakan.

Namun begitu, fasilitas itu hanya tersedia untuk anak dengan bobot di atas 15 kilogram.

Artinya untuk anak yang bobotnya di bawah 15 kilogram harus dirujuk ke rumah sakit lain.

Baca juga: Update Balita di Tarakan Meninggal Diduga Gagal Ginjal Akut, Obat Sirup yang Diminum Dikirim ke Lab

"Kalau penanganan cuci darah kita bisa saja menanganinya di rumah sakit kita di Tarakan tapi untuk 15 kilogram ke atas," kata dia.

"Kalau ukuran 15 kilogram ke bawah harus dirujuk ke rumah sakit lain seperti di Makassar," ungkapnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi