Berita Bulungan Terkini

Pasca Idul Adha, Harga Ayam di Pasar Induk Tanjung Selor Rp 52.000 per Kg, Harga Daging Sapi Turun

Pasca Hari Raya Idul Adha harga daging sapi turun jadi Rp 140 ribu perkilogram. Sedangkan harga ayam potong masih Rp 52 ribu perkilogram.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ EDY NUGROHO
Pedagang ayam potong di Pasar Induk Tanjung Selor. Harga masih tinggi pasca Hari Raya Idul Adha. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Sehari pasca Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah, harga ayam potong  yang ada di Tanjung Selor, Bulungan Kalimantan Utara, masih tinggi.

Di Pasar Induk Tanjung Selor, pada Jumat (30/06/2023) harga ayam potong berkisar Rp 52.000 per Kilogram (Kg). Atau masih tetap sama seperti harga sebelum Hari Raya Idul adha.

"Rp 52.000 per Kg yang bersih. Kalau sama jeroan dan kaki Rp 50.000," ungkap pedagang di Pasar Induk Tanjung Selor .

Harga lebih tinggi di Pasar Sore di Jl Suprapto. Di pasar yang buka hingga malam hari itu, harga ayam potong mencapai Rp 60 ribu per Kg.

Baca juga: Pemprov Kaltara Akui Harga Ayam Naik Jelang Idul Adha, Wagub Yansen TP: Yang Penting Stok Aman

Diketahui, harga ayam potong di H-2 sebelum Hari Raya idul adha di kisaran Rp 50.000 - Rp 52.000 per Kg. Sementara itu harga daging sapi dijual Rp160.000 - Rp170.000 per Kg.

Saat ini, harga daging sapi sedikit turun, Rp 140.000 - Rp 150.000 per Kg. “Turun, karena masyarakat banyak yang memotong sapi, jadi kurang pembeli,” ujar pedagang daging.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Heri Rudiyono menyampaikan pihaknya, tingginya harga ayam potong di Bulungan, karena sejauh ini kebutuhan ayam potong masih bergantung dari luar Kaltara. Salah satunya dari daerah terdekat, Berau (Kalimantan Timur).

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Pertanian Bulungan, setiap harinya mendatangkan ayam hidup dari Berau mencapai 8 ribu ekor.

Baca juga: Harga Ayam Potong di Malinau Rp 50 Ribu Perkilogram, Tergantung Pakan, Ini Alasannya 

Menurut Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan, Dinas Pertanian Bulungan Maritje, faktor naiknya daging ayam dikarenakan kurangnya peternak lokal di Bulungan.

“Dulu peternak ayam itu banyak. Namun sekarang berkurang, karena banyak yang bangkrut. Makanya, kita ambil dari luar daerah seperti Berau,” ungkap Maritje.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved