Berita Tarakan Terkini

Update Korban Kebakaran Karang Anyar Pantai, 128 KK Kehilangan Rumah, 1 Orang Dilarikan ke RSUKT

Korban kebakaran yang kehilangan rumah ada 128 KK dan kini tinggal di lokasi pengungsian di DN 019 Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kondisi korban pasca kebakaran di lokasi penampungan SDN 019 Kelurahan Karang Anyar Pantai Kota Tarakan, Selasa (4/7/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Tercatat saat ini 128 Kepala Keluarga (KK) jadi korban kebakaran RT 21 Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan, Kalimantan Utara. Sebelumnya korban kebakaran tercatat hanya 112 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 409 jiwa terdampak.

Para korban kebakaran ini tinggal di lokasi pengungsian di SDN 019 Kelurahan Karang Anyar Pantai

Update terkini tercatat ada satu orang dari korban kebakaran dirujuk ke RSUKT dengan keluhan karena tidak bisa BAK dan memang memiliki riwayat pemasangan kateter dan tidak bisa BAK seperti orang normal pada umumnya.

“Usianya sekitar 50-an lebih usia lanjut dan menginap atau tidur di lokasi pengungsian, selebihnya sehat saja terkontrol terus,” ucap Yonsep Kepala BPBD Tarakan,  Selasa (4/7/2023).

Yonsep mengatakan, untuk keluhan selama di lokasi pengungsian awalnya sulit makan karena kondisi trauma dan stres. Dari petugas kesehatan sudah mendampingi dan memeriksa kondisi kesehatan dan saat ini terkontrol.

Baca juga: Tiga Korban Kebakaran di Kelurahan Karang Anyar Pantai Alami Luka, Satu Dilarikan ke RSUD Jusuf SK 

“Komunitas-komunitas di Tarakan juga sudah melibatkan diri sampai penuh. Anak-anak keseluruhan terdata 33 anak tapi di lokasi pengungsian menginap 17 anak, selebihnya ada di tempat keluarganya,” papar Yonsep. Ia melanjutkan, korban ditempatkan di dalam ruang kelas SDN 019.

Ia melanjutkan, besok terakhir bertempat tinggal di SDN 019. Ia berharap bantuan pemerintah nanti bisa membantu mencari tempat tinggal para korban. Adapun rencana akan direlokasi ke rumah susun dan kembali kepada keputusan kepala daerah dan pengungsi.

“Kadang ditawarkan kadang tidak mau. Ini sementara kita diskusikan. Memang dalam rapat kami kemarin arahnya ke rumah susun hanya kami harap kalau tidak ada sama sekali pemerintah harus hadir, berdasarkan pengalaman, jarang sekali mau ke rumah susun karena mereka lebih memilih dapat bantuan supaya bisa menyewa,” papar Yonsep.

Yonsep melanjutkan nantinya ada santunan hari terakhir namun jumlahnya belum ada. Karena diakumulasi nanti dari sumbangan masyarakat dan pemerintah.

Baca juga: Tinjau Lokasi Kebakaran di Jembatan Bongkok, Zainal Paliwang Beri Bantuan

Ia menambahkan, selama lima hari berjalan, donasi terkumpul sampai hari ini Selasa (4/7/2023) sebanyak Rp125 juta. Ini total dikumpul dari hari pertama dalam bentuk uang tunai. Nanti untuk santunan dari pemkot dan pemprov akan diakumulasikan juga dan sudah terikat dengan aturan.

“Jumlahnya belum. Hasil kesepakatan rapat masih bergerak dan diusahakan Pemkot,” ujarnya.

Sampai hari ini lanjut Yonsep, yang dibutuhkan masih di logistik dan hari ini bantuan terus mengalir. Jika ada donasi ia berharap masyarakat memberikan uang tunai sehingga bisa dibelikan sesuai kebutuhan.

“Memang untuk susu, diberikan terkadang tidak cocok. Sehingga lebih baik tunai dan bisa dibelikan. Untuk selama ini berlebihan adalah barang pakaian layak pakai, hari ini masu masuk satu truk lagi,” jelas Yonsep.

Kepala BPBD Tarakan, Yonsep
Kepala BPBD Tarakan, Yonsep (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Namun lanjutnya, barang yang diberikan layak pakai hanya aja jumlahnya berlebihan. “Pakaiannya khusus kali ini ada juga donasi bukan barang bekas tapi dalam plastik,” urai Yonsep.

Yonsep melanjutkan untuk kondisi kepemilikan asset korban seperti perahu, semua sudah didata dan didiskusikan. Namun besaran santunan sudah terikat dengan perwali. Termasuk rencana ke depan untuk lokasi eks kebakaran nanti akan dibahas oleh PU yang memiliki tupoksi.

“Sedang ditata ulang. Sudah diperintahkan dalam rapat diusahakan arahan Pak Wali ditata ulang terutama bagian infrastruktur dan rumah kalau bisa berhadapan jangan membelakangi. Pembangunan bisa ditanya ke PU,” ujarnya seraya menambahkan sudah dalam rencana pemerintah untuk pendataan.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved