Berita Daerah Terkini

Penipuan Berkedok Undangan Nikahan APK Makan Korban, Tabungan Rp1,4 M Milik Pengusaha Malang Lenyap

Aksi penipuan berkedok undangan pernikahan APK makan korban. Kali ini tabungan Rp1,4 miliar milik pengusaha asal Malang, Jawa Timur lenyap seketika.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTIM.CO
Ilustrasi - Aksi penipuan berkedok undangan pernikahan APK makan korban. Uang Rp4 miliar di rekening bank milik seorang pengusaha di Malang mendadak lenyap. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALANG – Aksi penipuan berkedok undangan pernikahan APK makan korban. Kali ini tabungan Rp1,4 miliar milik pengusaha asal Malang, Jawa Timur lenyap seketika.

Dikutip dari tribunmataraman.com, SY (52), pengusaha aksesoris kendaraan asal Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur mengaku kehilangan tabungan senilai Rp1,4 miliar jadi korban penipuan modus file APK undangan pernikahan.

SY memiliki rekening tabungan di salah satu bank BUMN, nilainya mencapai Rp4 miliaran.

Dia kaget ketika mengetahui uang yang berada di rekening bank tersebut mendadak lenyap.

Saat ditelusuri proses transaksi uangnya, ternyata raibnya uang di rekening itu terjadi melalui beberapa kali transaksi m-Banking.

Tentu kejadian itu dianggap SY aneh, karena selama ini dirinya belum pernah mengaktivasi atau memiliki akun m-Banking untuk nomor rekeningnya.

Melalui kuasa hukumnya, Hilmy F. Ali, korban menyampaikan kronologi kasus dugaan tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik llegal Akses yang dialaminya.

Baca juga: Diduga Terlibat Kasus Penipuan Robot Trading Wahyu Kenzo, Atta Halilintar Beri Pembelaan Diri

Dijelaskan, kejadian hilangnya uang di rekening bank berawal saat korban mendapatkan pesan WhatsApp (WA) dari nomor tak dikenal yang mengirimkan sebuah software aplikasi ( APK ).

Aplikasi tersebut berukuran 5 MB, dengan bertuliskan undangan pernikahan dalam font tulisan bercetak tebal, pada pukul 10.00 WIB, Rabu (24/5/2023)

Kemudian korban menekankan klik pada pesan tersebut, yang ternyata muncul gambar undangan seperti brosur iklan.

Selanjutnya korban memblokir nomor pengirim pesan tersebut.

Masih di hari yang sama, pada pukul 21.00 WIB, terdapat pemberitahuan (Notifikasi) masuk bahwa terdapat SMS atau Email yang menjelaskan adanya upaya aktivitas akses ilegal yang masuk ke emailnya.

Karena hal tersebut, kemudian korban memindahkan data ke HP yang lain menggunakan Smartswitch.

Lalu mengganti Password Email.

"Akhir Mei 2023, klien kami menerima undangan pernikahan digital.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved