Berita Daerah Terkini
Sebarkan Ribuan Relawan dan Gelontorkan Rp 29 Miliar, Kukar Targetkan Nol Kasus Stunting Tahun Depan
Pemkab Kutai Kartanegara ( Kukar ) menurunkan ribuan relawan dan menggelontorkan Rp29 miliar untuk program penanganan stunting.
TRIBUNKALTARA.COM, TENGGARONG – Pemkab Kutai Kartanegara ( Kukar ) menurunkan ribuan relawan dan menggelontorkan Rp29 miliar untuk program penanganan stunting.
Ditargetkan, tahun depan Kukar sudah nol kasus stunting .
Serangkaian strategi diterapkan secara terintegrasi oleh Pemkab Kukar.
Ada inovasi Raga Pantas (Gerakan Keluarga Peduli Pencegahan dan Atasi Stunting), Bapak/ Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) hingga Tim Pendamping Keluarga.
Wakil Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TP2S) Kutai Kartanegara, Sunggono menyatakan, penanganan stunting atau kekurangan gizi terhadap anak-anak di Kukar berjalan maksimal.
Berdasarkan catatan, kasus stunting pada 2022 sudah turun 14 persen.
Sementara, pada 2023 diharapkan turun lagi 1,09 persen. Pemkab menargetkan, Kukar bebas stunting pada 2024 mendatang.
Sunggono menyebutkan, Kukar berhasil mengatasi stunting berkat kerja keras lintas sektor.
Baca juga: Wagub Kaltara Yansen TP Minta Perusahaan Terlibat dalam Penanganan Stunting
Mulai dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Kesehatan, hingga Dinas Pertanian Kukar.
Dalam upaya penanganan stunting, Pemkab Kukar telah mengalokasikan dana Rp29 miliar dari APBD.
“Melalui kolaborasi seluruh pihak, hasilnya ( penanganan stunting ) positif. Terjadi penurunan yang signifikan terhadap angka stunting di Kukar,” ungkapnya, Rabu (12/7/2023).
Pemkab Kukar konsisten berfokus dalam melakukan upaya terintegrasi penurunan stunting.
Salah satu inovasi unggulan terkait penurunan stunting di Kukar dimulai sejak 2019 dengan Raga Pantas (Gerakan Keluarga Peduli Pencegahan dan Atasi Stunting).
Gerakan ini terdiri dari 5 Pantas yaitu Pantas Sehat, Pantas Pendidikan, Pantas Pangan, Pantas Tempat Tinggal dan Pantas Sejahtera.
Namun, dalam perjalanannya, inovasi tersebut belum berhasil secara optimal dan masih harus dikawal secara konsisten.
Dari situ, muncul inovasi lain yang bertujuan agar inovasi Raga Pantas dilaksanakan secara konsisten.
Baca juga: Lokus Stunting Malinau Tersebar di Sekitar Konsesi Tambang dan Kehutanan, Perusahaan Berkontribusi?
Sehingga muncul ide adanya paket asuhan untuk 5 pantas tersebut yang disebut dengan Bapak/ Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).
Pendamping Keluarga
Pemkab Kukar juga membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 477 tim.
Tim ini disebar ke sepenjuru Kukar untuk sosialisasi dan mendampingi masyarakat berisiko mengalami stunting.
Masing-masing tim tersebut beranggotakan tiga orang sehingga total keseluruhannya sebanyak 1.431 orang.
Setiap anggota terdiri dari bidan, kader pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK), dan kader keluarga berencana (KB).
Seluruh anggota TPK berstatus relawan dan mengantongi surat keputusan dari pemerintah kelurahan atau desa yang menjadi tempat mereka bertugas.
Adapun detail tugas TPK, ialah mendampingi calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan keluarga yang memiliki balita.
Oleh tim, mereka akan diberi pengarahan supaya anak-anak mereka tidak mengalami stunting. Salah satu arahannya adalah mengonsumsi makan-makanan bergizi.
Baca juga: Dibahas di Rakor, Pemkab Bulungan Ungkap Kantong Kemiskinan Ekstrem Ada di Lokus Penanganan Stunting
Diketahui, sebanyak 21 desa di Kabupaten Kutai Kartanegara ditetapkan sebagai lokasi khusus (lokus) penanganan stunting.
Sunggono, menuturkan puluhan desa tersebut ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Jumlah desa yang telah ditetapkan sebagai lokus ini bertambah dari tahun lalu. Hal ini dilakukan agar upaya penanganan stunting berjalan maksimal.
“Jumlah desanya bertambah dari tahun lalu, sama-sama 21, tapi ada desa yang masih sama, ada juga yang tidak dimasukkan lagi,” ujarnya, Rabu (12/7/2023).
Adapun 21 desa di Kukar yang menjadi lokus penanganan stunting yakni Muara Kaman Ilir, Manunggal Daya, Liang Buaya. Muara Kaman Ulu, Menemang Kanan, Muara Pantuan, Pendingin, Sabintulung, Sidomulyo, dan Sangasanga Dalam, Sebulu Ulu.
Manunggal Daya, Mekar Jaya, Loa Janan Ulu, Batuah, Tani Harapan, Loa Duri Ilir, Tanjung Limau, Saliki, Muara Badak Ulu, dan Muara Jawa Ulu.
“Meskipun di desa lain juga ada risiko terjadi stunting, tapi dengan adanya lokus ini, masalah stunting dapat diminimalisasi,” ucap Sunggono.
Ia menuturkan, kasus stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara terbilang tinggi. Secara umum, dari 100 anak, yang mengalami stunting ada 27 anak.
Baca juga: Akan Dilaksanakan Tribun Kaltara, Bupati Bulungan siap Dukung Program Semesta Mencegah Stunting
Menurut Sunggono, ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya stunting. Empat di antaranya perilaku hidup tidak sehat.
Belum ada fasilitas sanitasi yang kurang baik, dan kurangnya asupan gizi sehingga membuat seseorang rentan stunting.
Hingga minimnya pengetahuan keluarga bagi calon pengantin serta minimnya pendapatan perekonomian keluarga.
“Yang paling dominan penyebab stunting yakni tidak memiliki jaminan kesehatan seperti BPJS Kesehatan, kalau sakit dibiarkan karena tidak punya Jamkes,” urainya.
Sunggono pun meminta kepada camat, lurah maupun kepala desa untuk cepat tanggap menghadapi persoalan stunting di wilayahnya.
Masyarakat bisa melapor jika temukan gejala stunting.
“Jika ada camat dan lurah atau kades yang tidak tanggap persoalan stunting, silakan laporkan ke saya,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah membuat sejumlah program penanganan stunting.
Selain menetapkan 21 desa sebagai lokus penanganan stunting, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga membentuk Tim Pendamping Keluarga.
Baca juga: Lokus Stunting Malinau Tersebar di Sekitar Konsesi Tambang dan Kehutanan, Perusahaan Berkontribusi?
Melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), Pemkab Kukar juga telah memiliki dokumen strategi percepatan pencegahan stunting di Kukar.
“Dokumen ini menjadi panduan untuk pemerintah kabupaten, kecamatan, maupun desa atau kelurahan melaksanakan komunikasi perubahan perilaku pencegahan stunting,” pungkasnya.(aul)
Baca berita menarik Tribun Kaltara lainnya di GOOGLE NEWS
Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia |
![]() |
---|
Nekat Bawa Sajam ke Markas Polisi di PPU Kaltim, Pria Asal Penajam dan Sebilah Badik Diamankan |
![]() |
---|
Diduga Sakit Hati, Cekcok Pria di Babulu PPU Kaltim Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Amankan Sajam |
![]() |
---|
Diterjang Hujan dan Longsor, Wali Kota Samarinda Soroti Stabilisasi Lereng, Tunda Uji Terowongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.