Berita Tarakan Terkini
Temuan 5 Sampel Campak Belum Disebut KLB, Dinkes Tarakan Harap Orangtua Aktif Bawa Anak Imunisasi
Tercatat ada lima kasus ditemukan dari hasil sampel yang diperiksa, namun pihak Dinkes Tarakan belum menyebut munculnya penyakit itu sebagai KLB.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kasus campak sempat muncul di wilayah utara Kota Tarakan tepatnya di Kelurahan Juata.
Tercatat ada lima kasus ditemukan dari hasil sampel yang diperiksa, namun pihak Dinkes Tarakan belum menyebut munculnya penyakit itu sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Diterangkan Kepala Dinkes Tarakan, dr.Devi Ika Indriarti, temuan kasus campak karena adanya hasil dari pengiriman sampel yang telah keluar.
Ia membenarkan, ada sampel positif ditemukan sehingga tindak lanjutnya melakukan tindakan penyuntikan vaksin campak atau imunisasi campak kepada usia anak 9 bulan sampai dengan 59 bulan.
Baca juga: Sudah tak Digunakan, Gedung Bekas Puskesmas di Tarakan Terbakar, Penyebab Kebakaran Masih Diusut
“Itu dilakukan di wilayah kerja yang terjadi peningkatan kasus. Sehingga tidak semua kelurahan. Karena mengingat sumber daya manusia terbatas, harus melakukan kegiatan lain,” urainya.
Ia melanjutkan, selain vaksinasi, masyarakat juga diimbau untuk berperan aktif dengan membawa anaknya umur 9 bulan sampai 59 bulan ke fasilitas kesehatan.
Dalam hal ini Dinkes Tarakan bekerja sama dengan pihak kelurahan, babinsa, kecamatan. Sejauh ini, untuk wilayah kerja ada di Puskesmas Juata.
“Progresnya memang sudah terjadi peningkatan, jadi kami mengubah pola. Kita lakukan lagi, walaupun memang cakupan imunisasinya cukup tinggi harus dicapai 95 persen. Jadi masih saat ini sekitar 60-70 persen,” ujarnya.
Ia melanjutkan lagi, KLB campak sendiri jika dilihat penyebab terjadinya pertama, berdasarkan hasil sampel yang ditelusuri, tidak pernah dilakukan imunisasi campak untuk anaknya.
Kemudian, kedua, sudah dilakukan imunisasi campak tapi baru satu kali saja. Tidak sampai dibooster.
“Selam ini kita lihat kasusnya seperti itu. Tidak diimunisasi. Makanya saya berharap saat Dinkes atau faskes melakukan imunisasi campak, di wilayah kerja yang naik kasusnya, masyarakat juga harus berperan aktif, jangan sampai dijemputlah,” ujarnya.
Sehingga dengan jadwal yang sudah ada dibuat dan diumumkan, diharapkan masyarakat yang memiliki anak untuk aktif membawa ke Posyandu misalnya saat ada imunisasi dan jadwalnya.
“Minta tolong dibawa diluangkan waktunya sebentar. Ada posyandu, ada buka pos di daerah padat penduduk,” terangnya.
Untuk jumlah kasus campak di Juata, sebenarnya bukan masuk KLB.
Baca juga: BREAKING NEWS - Bangunan Kosong di Tarakan Terbakar, Tak Sampai 20 Menit Berhasil Dipadamkan
“Kemarin kita temukan dari berapa banyak sampel, ada sekitar 5 positif sampel yang dikirimkan. Kemudian ada juga sampel sampel dikirimkan tapi belum ada hasilnya. Nah sudah kita lihat suspect sudah ada, terus sampel ada, peningkatan kasus makanya disarankan lakukan vaksinasi campak ke wilayah kerja yang meningkat kasusnya,” terangnya.
Pedagang di Pasar Gusher Tarakan Akui Harga Bawang Merah Sering Alami Kenaikan, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Harga Bawang Merah di Tarakan Kaltara Tembus Rp 60 Ribu Per Kg, Warga Cuma Beli Setengah Kilo |
![]() |
---|
Tim Satgas Pangan Tarakan Cek Stok Beras di 6 Gudang Distributor, Tak Ada Indikasi Penimbunan Beras |
![]() |
---|
Begini Penjelasan Kepala BPJS Ketenagakerjaan, 17 Anggota DPRD Tarakan Masuk List Penerima BSU |
![]() |
---|
Herman Kaget 17 Anggota DPRD Tarakan Masuk Penerima BSU, Agendakan RDP dengan BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.