Berita Malinau Terkini

Kualitas Air Sungai Sesayap Diproyeksi Menurun, Begini Upaya yang Dilakukan DLH Malinau

Kualitas air di Sungai Sesayao menurun, dan pastinya akan mempengaruhi air baku yang akan dijadikan sumber air bersih bagi warga perkotaan.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Aliran Sungai Sesayap menjadi sumber air baku memasok kebutuhan air bersih di perkotaan Malinau, Kalimantan Utara, 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Malinau, mengevaluasi berkala kualitas air permukaan di hulu Sungai Sesayap.

Pengolahan limbah akibat aktivitas pertambangan dievalusi Triwulan karena berkait erat dengan ketersediaan air baku yang dipastikan bakal terdampak karena sejumlah proyek pembangunan.

Diberitakan sebelumnya, DLH Malinau telah memanggil 3 perwakilan perusahaan pemegang konsesi untuk melaporkan kinerja pengolahan limbah Semester Satu 2023.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Malinau, dr John Felix Rundupadang memerangkan evaluasi berkala aktivitas pertambangan terutama untuk memantau kualitas air permukaan.

Baca juga: Pembangunan SUTET dari PLTA Mentarang Induk ke Tanah Kuning Masuk Tahap Konsultasi Publik

Kualitas air sungai, menjadi konsen DLH Malinau karena berpengaruh terhadap sumber air baku di hilir Sungai Sesayap, saat ini terutama pada masa mendatang.

"Karena kita akan segera dihadapkan kegiatan pembangunan PLTA Mentarang, yang dipastikan akan mengakibatkan menurunnya kualitas air.

Kalau di atas belum tertangani, lantas muncul masalah baru, masyarakat akan terbeban dengan sumber air baku" ujar John Felix Rundupadang,  Sabtu (12/8/2023).

Sungai Mentarang merupakan hulu dari pemanfaatan air permukaan sebagai sumber air bersih bagi warga di sekitar wilayah perkotaan.

Dipastikan kualitasnya akan menurun karena aktivitas pembangunan coffer dam dan kontruksi awal bendungan dan waduk PLTA Mentarang.

Baca juga: Rencana Relokasi PLTA Mentarang, 23 Komunitas Asal Sungai Tubu Malinau Kumpul, Ini Pembahasannya

Sementara, aliran Sungai Malinau yang juga merupakan hulu dari Sungai Sesayap padat aktivitas pertambangan dan seringkali menimbulkan polemik berkaitan pengolahan limbah tambang.

Mantan Kadis Kesehatan Malinau tersebut menerangkan, satu-satunya upaya menjaga kualitas air baku Sungai sesayap adalah dengan pengawasan pemerintah daerah melalui monitoring berkala.

"Artinya, dari saat ini kita harus membenahi kualitas air baku dari sumber aliran Sungai Malinau di (Malinau) Selatan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Malinau, dr John Felix Rundupadang saat ditemui di Kecamatan Mentarang, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, beberapa hari lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Malinau, dr John Felix Rundupadang saat ditemui di Kecamatan Mentarang, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, beberapa hari lalu. (TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI)

Prinsipnya, dari paparan-paparan dengan mitra kita di perusahaan, kita bisa sama-sama mengawasi," katanya.

DLH Malinau  mengevaluasi, dari 3 pemilik konsesi masing-masing mendapatkan predikat cukup baik, baik dan satu perusahaan masuk kategori kurang baik.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved