HUT Kemerdekaan RI di Kaltara
Cerita Paskibraka Tarakan Jadi Pengerek Bendera, Sempat Gugup hingga Bendera yang Dipegang Licin
Farel, salah satu paskibraka Tarakan yang jadi penggerak bendera mengakui, bendera yang dipegang licin, di tapi tetap konsentrasi.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Isak tangis bercampur rasa haru dan lega tampak diekspresikan para anggota Paskibraka Tarakan yang bertugas pagi tadi.
Tampak seluruh Paskibraka Tarakan dengan formasi lengkap keluar dari halaman Pemkot Tarakan kembali ke formasi semula bangga setelah berhasil menaikkan Sang Saka Merah Putih sampai ke ujung tiang di Upacara Peringatan HUT ke-78 RI pagi tadi.
Hari ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya, anggota Paskibraka Tarakan yang bertugas direkrut dari masing-masing perwakilan sekolah. TribunKaltara.com mewawancarai tiga orang Paskibraka ada yang bertugas sebagai pembentang Bendera Merah Putih dan ada juga bertugas sebagai penggerek.
Seperti diketahui formasi dengan tugas pembentang Bendera Merah Putih biasanya yang paling dinantikan saat hendak mengibarkan. Jangan sampai bendera saat dibentangkan terbalik ataupun salah posisi.
Baca juga: Jadi Inspektur Upacara HUT ke-78 RI, Wali Kota Tarakan Khairul Pakai Baju Adat Tidung, Ini Pesannya
Namun pantauan media tadi, Bendera Merah Putih dibentangkan sempurna langsung oleh petugas bernama M.Farel. Farel, sapaan akrabnya berasal dari SMAN 1 Tarakan. Ia mengakui sempat merasakan gugup.
“Benderanya agak licin juga jadi pas mau terbentang rasa mau terlepas sedikit jadi ditahan kuat-kuat. Sewaktu mau naik juga ke atas akhirnya baru rasa lega Bendera Merah Putih berjalan naik ke atas,” ujar M.Farel.
Kendala lanjutnya bukan di pembungkus tangan yang ia kenalan melainkan di Bendera Merah Putih yang berbahan licin. Dan tahun-tahun sebelumnya juga demikian.
“Tekniknya harus memegang atau mengambil banyak di ujung itu diikat di tangan. Alhamdulillah lancar, walau ada salah saat melangkah sewaktu pegang bendera ke depan, itu posisi saya maju kaki kiri dua kali, harusnya habis kaki kiri, kanan dan kiri lanjut kanan lagi,” ungkap Farel, salah satu Paskibraka Tarakan.
Namun tidak mengurangi hikmatnya berjalan Upacara Peringatan HUT ke-78 RI dan ia tetap melanjutkan tugasnya. Ia saat disebut namanya sebagai pembentang Bendera Merah Putih merasa senang meski sebenarnya tidak terlalu berambisi menjadi pembentang.
Baca juga: BREAKING NEWS Pakai Baju Adat Dayak, Wagub Kaltara Pimpin Upacara HUT ke-78 RI di Lapangan Agatish
“Saya terserah saja mau ditugaskan di mana. Tidak sangka juga jadi pembentang Bendera Merah Putih,” ujarnya.
Ia menyebutkan saat Pusdiklat ia menghabiskan waktunya 14 hari dan sebelum Pusdiklat ada Latgap antar peserta lolos di kota selama tiga bulan.
Mengatur waktunya, lanjutnya setelah ditugaskan Pusdiklat, ia dan seluruh petugas mendapat dispen dari sekolah masing-masing.
“Dari tanggal 1 Agustus sampai 18 Agustus. Kami dari pagi fokus latihan sampai sore, malamnya istirahat dan lanjutnya besok pagi. Yang latgap hari Sabtu dan Minggu serta Jumat Sore, sisanya sekolah,” papar M.Farel yang mengaku bercita-cita ingin menjadi polisi.
Farel sendiri lahir di Tarakan 23 Juli 2007 dan bertugas sebagai pembentang bendera. Ia dilahirkan dari pasangan Muhammad Ali Subandi dan Nurhayati. “Kalau bapak, polisi juga dan ibu hanya ibu rumah tangga,” ujarnya.

Selain M. Farel, ada Muhammad Kusman, pria yang berumur 16 tahun ini mewakili SMKN 2 Tarakan lolos dan menjadi bagian dari Paskibraka tahun ini.
Dikepung Lumpur Bak Kubangan Kerbau, Semangat Paskibraka di Perbatasan RI-Malaysia tak Goyah |
![]() |
---|
HUT ke-78, Veteran di Malinau Suarakan Gagasan Pengembalian Taman Makam Pahlawan dan Situs Sejarah |
![]() |
---|
Cerita Pelatih Paskibraka Tarakan, 14 Hari Lalui Pusdiklat, Transparan Tak Ada Istilah Titipan |
![]() |
---|
Bendera Merah Putih Sepanjang 17 Meter Dibentangkan di Persimpangan GTM, Dipimpin Kasat Lantas |
![]() |
---|
Momentum HUT ke-78 RI, Wali Kota dan Forkopimda Tarakan Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Dwikora |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.