HUT Kemerdekaan RI di Kaltara

Cerita Paskibraka Tarakan Jadi Pengerek Bendera, Sempat Gugup hingga Bendera yang Dipegang Licin

Farel, salah satu paskibraka Tarakan yang jadi penggerak bendera mengakui, bendera yang dipegang licin, di tapi tetap konsentrasi.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Petugas Paskibraka tahun 2023, dari kiri ada M. Farel asal SMAN 1 Tarakan, kemudian tengah ada M. Rizal asal Hang Tuah Tarakan dan M.Kusman asal SMKN 2 Tarakan. 

Ia hari ini bertugas sebagai penggerek Bendera Merah Putih dan di sebelah kiri penarik.

Muhammad Kusman lahir dari pasangan Mansyur, ayahnya dan sang ibu, Usdiah dengan profesi orangtua sebagai nelayan.

“Tadi sempat gugup sewaktu dari hotel menuju perjalanan ke lokasi upacara saja. Sambil berdoa yakin saya pasti bisa Alhamdulillah sampai di wilayah persiapan, gugup sudah hilang bangga sudahbisa ambil bagian di Hari Kemerdekaan,” aku Muhammad Kusman, yang saat ini duduk di bangku kelas II SMKN 2 Tarakan ini.

Sementara itu Muhammad Rizal, perwakilan dari SMK Hang Tuah Tarakan, hari ini bertugas sebagai Danpog 8 Pagi. Ia yang lahir di Tarakan 25 Desember 2006 mengakui sama dengan semua rekan-rekannya, sangat merasakan gugup luar biasa.

“Saya bertugas pengambil bendera dari baki. Jadi cara mengatasi gugupnya, yakin saja karena harus banggakan Indonesia. Ada orangtua menonton jadi itu buat gugup saya berkurang,” akunya.

Baca juga: Peringatan HUT Ke-77 RI, Bupati Bulungan Syarwani Pimpin Upacara di Sekatak, Berikut Agenda Lainnya

Muhammad Rizal adalah putera dari pasangan Sunarko dan Sri Wulandari dan berprofesi sebagai polisi. Ia mengakui sebenarnya berharap bisa tembus nasional.

“Tapi bisa terpilihnya tingkat kabupaten saja, tetap bersyukur juga,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved