Berita Kaltara Terkini

Gunakan 2 Unit Eksavator Amphibi Long Arm Pindad, Pengerukan Sungai Selor Bulungan Dikebut

Kegiatan normalisasi Sungai Selor atau juga yang sering disebut Sungai Buaya di Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, terus berprogres.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com
Pengerukan Sungai Selor di ibukota provinsi Kaltara menggunakan eksavator amphibi buatan Pindad. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kegiatan normalisasi Sungai Selor atau juga yang sering disebut Sungai Buaya di Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, terus berprogres.

Sejak sebulan terakhir dilakukan pengerukan, hingga kini sudah selesai dikeruk pada sepanjang kurang lebih 3 kilometer.

Seperti diketahui, normalisasi sungai yang sudah sejak lama mengalami pendangkalan itu, dilakukan oleh Pemprov Kaltara bersama Komando Resor Militer atau Korem 092/Maharajalila (Mrl).

Komandan Korem 092/Maharajalila Brigjen TNI Ari Estefanus mengungkapkan, kegiatan normalisasi sudah dilakukan sepanjang 3 kilometer hingga ke Buluh Perindu.

Baca juga: Kenali Sebab Bisa Terperangkap Bahaya Napza, BNK Bulungan Ajak Semua Pihak Berperan Perangi Narkoba

Pihaknya optimistis pengerjaan akan selesai tepat waktu.

"Progres saat ini, kita sudah pakai dua ekskavator. Jadi terasa lebih cepat. Normalisasi sudah mengarah ke Jembatan Buluh Perindu. Yang dikerjakan sudah 3 kilometer," ungkap Eri kepada wartawan, Sabtu (02/09/2023).

Seperti diketahui, dalam pelaksanaannya, kegiatan pengerukan untuk mengembalikan fungsi sungai tersebut, menggunakan eksavator amfibi buatan PT. Pindad (Persero).

Alat berat yang dinamai Excavator Amphibi Long Arm Pindad ini lumayan canggih, karena bisa digunakan di darat maupun di atas air.

Dengan adanya penambahan ekskavator amphibi dua unit, Danrem makin optimis target pengerjaan yang diberikan selama 130 hari kerja, bisa dikebut.

"Dengan tambahan alat ini, kita bisa melihatnya, pengerjaan normalisasi sungai bisa lebih cepat," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara Helmi mengatakan, pengerjaan normalisasi sungai dibagi dua.

Baca juga: Lepas 43 Orang Peserta Wisata Religi ke Holyland, Berikut Pesan Wabup Bulungan Ingkong Ala

Oleh Korem, dikerjakan dari arah Kampung Arab, dengan anggaran Rp 5 miliar. Kemudian, yang dikerjakan DPUPR-Perkim anggarannya sekitar Rp 9 miliar.

"Normalisasi Sungai Selor tidak bisa selesai satu kali anggaran. Jasi bertahap, insya Allah selesai di tahun 2024 mendatang. Untuk tahun ini kita upayakan 50 persen sudah dikerjakan," kata Helmi.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved