Berita Malinau Terkini

Cerita Prosesi Berebu Pagun Safar Khas Malinau, Tangkal 320 Macam Bala Musibah

Barebu Pagun Safar yang digelar Kecamatan Malinau Kota ini diikuti oleh anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Rangkaian terakhir prosesi tolak bala Rabu Safar, yakni Mandi Salamun. Ada 8 macam doa atau salamun didoakan agar warga terhindar dari 320 macam bala musibah di Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (13/9/2023) 

Di permukaan janur kuning tersebut, tertulis lafaz dalam huruf hijaiyah yang jika diartikan bermakna Salamun. Doa-doa keselamatan.

"Ada kurang lebih 8 salamun. Seluruhnya diambil dari doa-doa dalam Al-Quran. Yang memandikan mengucapkan basmalah, kemudian membacakan 8 salamun dan menyiram warga tadi mulai bagian kepala," Ujar Basrin sambil merinci 8 jenis doa.

Serupa dengan mandi bunga, sejumlah rempah dan warna-warni kelopak bungan ditabur di atas wadah air yang digunakan selama prosesi.

Rangkaian terakhir prosesi tolak bala Rabu Safar, yakni Mandi Salamun. Ada 8 macam doa atau salamun didoakan agar warga terhindar dari 320 macam bala musibah di Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (13/9/2023)
Rangkaian terakhir prosesi tolak bala Rabu Safar, yakni Mandi Salamun. Ada 8 macam doa atau salamun didoakan agar warga terhindar dari 320 macam bala musibah di Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (13/9/2023) (TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI)

Namun, bunga dan aneka rempah yang digunakan tak lain hanya sebagai pelengkap. Hal yang terpenting kata Basrin adalah doa yang dibaca, dan keyakinan dari warga yang dimandikan.

Pertama Kali Diselenggarakan Skala Besar

Camat Malinau Kota, Muhamad Yusuf menerangkan Berebu Pagun di bulan Safar rutin diperingati setiap tahun komunitas masyarakat di Malinau.

Jika biasanya dilaksanakan parsial di tiap komunitas, pemerintah kecamatan Malinau Kota berinisiatif melaksanakan prosesi ini secara terpusat.

"Ini kegiatan pertama yang menyatukan kegiatan yang sama di satu tempat. Biasanya ini di komunitas masing-masing. Alhamdulillah, baru kali ini kita bisa laksanakan kolektif di Malinau," Ujarnya kepada TribunKaltara.com, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Tak Lepas dari Nuansa Islam, Begini Makna Ketupat dalam Ritual Tolak Bala Bulan Safar Suku Tidung

Ada semangat gotong royong dalam prosesi ini. Mulai dari ragam makanan yang dibawa masing-masing warga dari kediamnnya, hingga makan bersama.

Dalam acara ini, 10 ribu ketupat dikumpulkan dan dibagikan kepada sekian warga yang hadir dan mengikuti prosesi.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved